Selama pandemi covid-19 tidak hanya kesehatan fisik saja yang perlu dijaga, tetepi juga kesehatan mental. Pentingnya kesehatan mental ini berpengaruh pada sistem kerja organ tubuh.
Perwakilan Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia Dr. Lahargo Kembaren, Sp.KJ, menghimbau masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan mental di tengah pandemi Covid-19. Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik.
Dalam menjaga kesehatan mental Lahargo memberikan beberapa tips untuk menjaga kesehatan mental yang dapat dilakukan masyarakat dengan mudah. Upaya pertama yang dapat dilakukan menurut Lahargo dengan membatasi informasi yang berlebihan.
Informasi terkait dengan Covid-19 yang belum diketahui kebenaran dapat memicu kecemasan. Hal ini dapat dilakukan dengan membatasi menonton, membaca atau mendengarkan informasi berlebihan mengenai virus corona.
 Kedua, yaitu memilah informasi yang diperoleh.  Masyrakat sebisa mungkin untuk mendapatkan informasi yang akurat dari sumber terpercaya dan melakukan pencegahan atau penanganan yang dianjurkan. Memperoleh sumber yang keliru dapat menambah kecemasan dan kekhawatiran yang berdampak pada kesehatan mental.
Selanjutnya, Lahargo berpendapat bahwa masyarakat dapat menghindari perasaan yang tidak nyaman dengan melakukan hal positif, seperti menghindari merokok, tidak mengkonsumsi alkohol dan narkoba. Jika mengalami rasa tidak nyaman masyarakat dapat segera berkonsultasi dengan profesional kesehatan jiwa untuk segara mendapatkan pertolongan.
Di tengah pandemi covid-19 ini berdampak juga pada kesehatan mental, Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia memberikan layanan swaperiksa masalah psikologis secara online. Untuk mendapatkan layanan secara online masyarakat dapat mengakses laman www.pdskji.org .
Menurut Lahargo sekitar 1.522 pengakses sudah memanfaatkan layanan tersebut dengan baik. Selama pandemi Covid-19 ini terdapat tiga masalah psikologis yang ditemui yakni kondisi cemas, depresi dan trauma psikologis.
Lahargo berpesan untuk tetap menjaga kesehatan mental anak dan remaja di lingkup keluarga. Ia menyarankan kelompok umur ini untuk selalu terhubung dengan teman maupun saudara.
Hal ini menunjukan bahwa terdapat hubungan antara kesehatan mental dan kesehatan fisik.
Menurut Charles Goodstein, MD, seorang profesor psikiater kliner dari New York University's Langone School of Medicine, otak manusia berhubungan erat dengan sistem endokrin yang bekerja melepaskan hormon. Hormon yang dilepaskan berpengaruh pada kesehatan mental. Selain itu, pikiran dan perasaan juga dapat mempengaruhi hormon yang dilepaskan dari sistem endokrin yang kemudian akan mempengaruhi sistem kerja organ tubuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H