Kubuka helaian kenangan
Perlahan aku menguatkan ingatan
Sepertinya dahulu kita pernah berteman
Menaiki fajar dan turun melintasi senja
Baiknya kubuka kembali helaian berikutnya
Dahulu kita melangkah bersama mengikuti hembusan kemana angin berarah
Rasanya hanya sekilas saja kita bermain
Waktu begitu cepat merenggut umur kita
Kini kian dewasa perjalanan hidup kita
Kian jauh arah jalan kita
Disela sesaknya dada mengingatmu
Puing pertemanan itu masih terasa
Dimana kau berada ku tahu
Apa yang terjadi padamu ku tahu
Seingat aku kau sudah bahagia tanpa kenangan kita
Betapa bergejolaknya rindu menghadang
Betapa kuingin mengambil kembali waktu dahulu itu
Cerita yang tak pernah usang sepanjang zaman
Cerita kita yang mungkin menjadi legenda ingatanku
Puing pertemanan yang tak mungkin kurangkai kembali
Karena sebagian puing telah kau ambil jauh
Terhimpun beberapa lagu yang sering kita puisikan
Memang hal bertentangan yang kita lakukan
Namun, itulah jejak pikiran kita yang kian sama
Sungguh aku tak kuasa menghadapi rindu ini
Rindu yang kian jahat menyelubungi hati
Duhai, puing-puing ku
Terlalu banyak puing yang ku dapat sekarang
Rindu, tangis, kenangan
Tiga hal itu mengadu dombakan hati dan pikiranku
Hanya waktu yang bisa merubahnya
Hanya waktu yang bisa menghentikannya
Jalan yang kita lalui akan ku lalui sendiri
Tempat yang kita singgahi akan ku singgahi kembali
Agar kau tahu bahwa puing pertemanan kita sangat berarti
Mungkin kau akan tahu itu di alam yang berbeda jauh denganku
Sudah lama kita berpisah
Aku akan mendo'akanmu selalu disini
Semoga kau tenang di alam sana kawan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H