Mohon tunggu...
Blue Ambience
Blue Ambience Mohon Tunggu... Freelancer - Belajar untuk sering menulis

Introvert, INFJ, suka ngedesain, penikmat kopi. Hobi menonton.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Kamu Bukan Sedang Sial, Hanya Kurang Dicintai

5 Juli 2023   06:47 Diperbarui: 5 Juli 2023   06:53 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah berkelung dengan perasaan kalang kabut yang tak mendasar yang dirasakan entah mungkin hampir setahun dengan perasaanyang sama, hampa. 

Kadang ku berpikir mungkin aku hanya kurang bersyukur dengan terjadinya hari-hari. Baik dalam menjalaninya, menghabiskan waktu dan setiap abu-abu dari waktu senggang ketika sedang sendiri. Akhirnya aku menyimpulkan bahwa aku sedang tidak merasa dicintai. 

Rupanya perasaan merasa dibenci ini sedikit banyak sumbangsih dari perasaan dicintai yang sepertinya dirasa kurang. Karena paling tidak dari 3 aspek ini pun aku minus, keluarga, pasangan, dan pekerjaan. Hal ini menurutku sangat fundamental untuk keberlangsungan hidup seseorang.

Keluarga yang baik dan nyaman mendorong mu pada sebuah kerangka berpikir yang mempunyai visi untuk bergerak maju kearah yang lebih baik dari waktu ke waktu, pasangan yang baik mungkin membuatmu merasa "dilengkapi" paling tidak waktu senggangmu diisi setidak-tidaknya dengan percakapan baik bersama doi, ada teman buat main, curhat, dan menemani waktumu. 

Sedangkan bekerja didunia saat ini, diusia dewasa ini, ia adalah manifestasi dari status sosialmu dimasyarakat yang berpengaruh mungkin ke proses mencari pasangan, apalagi yang sedang menuju proses lamaran, ini akan selalu dikait-kaitkan.

Salahsatunya pekerjaan ialah akan menjadi obrolan dengan orang tuamu. Apalagi kalau kamu kuliah, namun pada akhirnya belum juga mendapatkan pekerjaan yang syukur-syukur bisa bantu-bantu uang dapur dan urgensi lainnya agar kamu merasa ada sumbangsih lebih terhadap masalah finansial keluarga terlebih untuk orang yang status ekonomi sosialnya terbilang cukup.

Lalu apa yang kulalui selama ini untuk mengatasinya?

Aku benci melihat kelemahanku. Ini karena dengan melihatnya seolah aku melihat satu titik kecil diantara satu kanvas putih yang masih kosong lainnya yang akan lebih baik jika perhatianku lebih fokus ke apa yang bisa aku perbuat alih-alih terperosok terlalu fokus sama kelemahanku.

Aku melalui banyak hal seperti menekuni hobi baru, mendalami hobi lama, dan terkadang hanya konsistensiku dalam hal tersebut. 

Hobi disini termasuk mengasah skill, dalam hal ini entah menulis, nge-desain, dan atau menggambar. Banyak nyoba makan yang belum atau jarang dimakan, mencoba gaya rambut baru, berproses mengurangi porsi makan, memperbarui playlist, ngepoin berita kpop, dan menonton film-film bagus sembari menambah wawasan film mau kartun, animasi, anime, film series, maupun film layar lebar.

Gara-gara komitmen gak mau pacaran bisa jadi salah satunya

Entah kenapa aku merasa terganggu dengan konsep atau istilah pacaran itu sendiri. Mungkin disaat merasa terdesak nanti akupun akan menjalaninya dan akan berdalih bahwa yang kulakukan ialah berproses menuju pelaminan (karena memang tuntutan umur). 

Karena aku dari kecil ikut madrasah termasuk ngaji setiap malam dimesjid-mesjid sampai hampir keseluruhan masa SD, dan suka dengerin kajian termasuk keluargaku tergolong yang islami aku pun sempet dilarang pacaran seingatku diwaktu SMP atau entah sampe SMK, dan aku tipikal orang yang patuh sama hal-hal ginian dan aku termasuk kategori cowo pendiam dan kuper jadinya meski di SMA ada yang suka tapi aku belum sampe tahap untuk menyukai balik karena sebenarnya sudah punya gebetan sendiri yang memang tak berniat untuk di gebet.

Perasaan saat ini

Setelah melalui proses mendapatkan kesimpulan, kini aku berkeyakinan untuk jangan pernah ber-ekspektasi tinggi. Ber-ekspektasilah senetralnya, sadari ada hal bernama usaha dan do'a. Kecewa hadir karena ekspektasi yang tidak tercapai, maka dari itu lower your expectation. 

Adapun begitu aku harus sadar bahwa mungkin jika aku sedang merasa muak karena mengalami berbagai perasaan tidak enak dalam waktu berasamaan dan terlalu berdekatan, paling tidak aku tahu kenapa aku merasa begitu.

Itu karena perasaanku mungkin berada di titik nol karena merasa tidak dicintai.. lalu aku terkena masalah yang membuatku mendapat poin minus, yang mana sedangkan jika itu ,dilalui orang lain bisa saja baru berkurang beberapa poin belum sampe nol bahkan, karena merasa dicintai dan hidup dengan baik seperti mempunyai keluarga harmonis, teman yang loyal dan hampir selalu ada, ada pasangan yang support nah sedangkan aku dari awal tidak sedang merasakan itu makanya impact-nya selalu berbeda ketiap orang makanya aku dari awal harus menyadari bahwa level mood ku berada dilevel rendah dibandingkan orang lain dan harus sadar dan tau kapan merasa capek dan harus tau cara ku level-up lagi nge-charge lagi dengan sedikit rileksasi dan tidak terlalu memikirkan hal yang tidak-tidak.

Harus tau cara kamu menikmati waktumu, harus tau dengna cara apa kamu merasa "terisi" kembali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun