*
Apakah program pendidikan ini hanyalah program "formalitas" yang wajib diikuti setiap warga negara Indonesia yang dalam menjalaninya ogah-ogahan, males-malesan, dan "nakal".Â
Karena yang kutahu lulusannya masih amburadul dari segi akhlak dan ketakwaan, apakah institusi sekolahnya sendiri yang kurang memadai memberikan pelayanan berupa fasilitas terhadap murid-murid.
Apakah kurikulum dari pemerintah memberatkan materi bagi anak yang belum di usianya, atau hanya masalah guru-guru yang kurang berkompeten dalam mengajari siswanya, atau bahkan orang tuanya sendiri di rumah, yang dalam keilmuan parenting-nya masih belum baik.
Semua pembahasan di atas sebenarnya untuk merefleksikan kembali usia kecil kita diisi oleh apa? Ilmu? Mana buktinya? Bisa menghitung? Bisa membaca? Bisa bahasa inggris (sedikit)? Mengetahui norma-norma? Jawabannya benar.Â
Sekolah benar-benar mengajari kita hal dasar menjadi manusia, dan menurutku sekolah merupakan standarisasi untuk menjadi manusia (tentunya diikuti oleh sikap siswanya yang baik) kita gak bisa jadi manusia yang mentingin diri sendiri, arogan, tidak disiplin, dan berakhlak buruk dan hal tersebut paling tidak ditanamkan dalam sekolah untuk membuat kita menjadi lebih baik.
Lalu kita mempertanyakan sebenarnya kenapa kita diajarin itu? penting kita untuk tahu?Â
Iya memang benar. Pernah terbersit dalam hati kenapa gak belajar kaya sistem penjurusan di SMK aja ya dari SD, bener-bener belajar untuk keahlian bekerja atau wirausaha, untuk dapet uang.Â
Lalu terpikir juga, kalo gitu kita hanya akan berpikir untuk kepentingan sendiri dan hidup dalam ruang lingkup terbatas yang akan membosankan.Â
Analoginya kaya kita makan, kenapa sih orang tua waktu kecil maksa kita makan makanan yang kita gak suka kaya misal sayur, ikan, dan nyiapin makanan beda-beda padahal kita sudah punya satu lauk favorit.Â