Mohon tunggu...
Riki Tsan
Riki Tsan Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Spesialis Mata/Magister Hukum Kesehatan

Eye is not everything. But, everything is nothing without eye

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Berhala Gelar dan IPK

18 November 2024   07:10 Diperbarui: 18 November 2024   11:55 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prof.Dr.Teguh Prasetyo,SH,MSi (dokpri)

by dr.Riki Tsan,SpM,MH (Alumni STHM MHKes-V)

Anda kenal dengan Susi Pujiastuti ?.

Ibu yang berusia 59 tahun ini adalah mantan Menteri Perikanan dan Kelautan di era Presiden Jokowi. Yang menarik dari sosok Ibu Susi ini adalah bahwa - jangankan memiliki gelar akademis perguruan tinggi- SMA sajapun ia tak tamat.

Soalnya, ia keluar dari SMA Negeri 1 Yogyakarta saat masih duduk di kelas 2. Setelah tidak bersekolah lagi, Susi berdagang bed cover keliling Pangandaran dalam usianya yang ke 18 tahun. Tak hanya itu, di Pangandaran ia juga menjadi pengepul ikan. Pada usia 20 tahun, ia mengambil keputusan berani dengan pindah ke Cirebon. Di Cirebon, ia membeli udang dan kodok lalu menjualnya ke Tanjung Priok, Jakarta Utara. Setelah menekuni usahanya selama 13 tahun, bisnisnya mulai berkembang dan kemudian maju pesat. Susi telah dianugerahi puluhan penghargaan dari berbagai lembaga.

Tatkala berbicara tentang tentang ibu Susi ini, Prof. Renald Khasali, seorang guru besar dan 'begawan manajemen dunia' mengatakan, 'Khusus terhadap Susi, saya bukanlah mentornya. Ia terlalu hebat. Ia justru sering saya undang untuk memberikan kuliah. Dia adalah 'self driver' sejati, yang bukan putus sekolah, melainkan berhenti secara sadar.
Sampai di sini, saya ingin mengajak Anda merenung, adakah di antara kita yang punya kesadaran dan keberanian sekuat itu ?'.

Apa yang menyebabkan Susi begitu hebat di mata Prof. Renald, padahal - boro boro punya gelar sarjana, apalagi magister dan doktor - bahkan SMA pun dia tak tamat ?.
Jawabnya adalah Susi memiliki sebuah kemampuan yang disebutnya dengan Metakognisi atau Non kognisi, bukan kognisi. Lantas, apa itu kognisi dan apa pula metakognisi itu ?.

Kognisi adalah kemampuan kita untuk mendapatkan pemahaman, pengetahuan, kesadaran, dan pengolahan informasi yang berlangsung di dalam pikiran atau otak kita. Sementara, kemampuan Metakognisi ( Nonkognisi ) adalah kecerdasan memanfaatkan kecerdasan yang kita miliki.
Tidak semua orang cerdas memiliki kecerdasan untuk memanfaat kecerdasannya.

Diantara kemampuan metakognisi adalah kemampuan bergerak, berinisiatif, self discipline, menahan diri, fokus, respek, berhubungan baik dan mampu bekerjasama dengan orang lain, tahu membedakan kebenaran dengan pembenaran, mampu membuka dan mencari 'pintu'.
Metakognisi ini merupakan faktor pembentuk yang paling penting di balik lahirnya para ilmuwan besar, wirausahawan kelas dunia dan praktisi - praktisi handal.

Kemampuan metakognisi ini tidak ditentukan oleh seberapa tinggi sekolah anda serta seberapa hebat dan banyaknya gelar yang berderet deret menempel di depan nama anda atau seberapa pintarnya anda di dunia akademis yang lazim digambarkan dengan Indeks Prestasi Kumulatif ( IPK )

Terkait dengan IPK ini, saya teringat dengan cerita Andi F.Noya, host Kick Andy, yang menceritakan pengalamannya ketika melakukan seleksi terhadap karyawan baru ( https://www.youtube.com/shorts/yMbgGmoN2X8 )

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun