Mohon tunggu...
Riki Tsan
Riki Tsan Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Spesialis Mata/Magister Hukum Kesehatan

Eye is not everything. But, everything is nothing without eye

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sah! Ibu Ida Dayak Boleh Praktik

19 Agustus 2023   09:34 Diperbarui: 19 Agustus 2023   22:16 1979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dr.Riki Tsan,SpM

Beberapa hari yang lalu, seorang ibu berusia 60-an tahun mengunjungi poli mata di sebuah rumah sakit di Bekasi tempat saya berpraktik. Sesudah melakukan pemeriksaan mata secara lengkap, saya mengajaknya berbincang bincang.  


Saya sampaikan kepadanya bahwa kedua matanya menderita katarak dan satu satunya cara untuk mengatasinya ialah dengan operasi katarak.

'Saya bukannya gak mau dok', kata si ibu, 'Tetapi, tangan kanan saya masih bengkak setelah diurut oleh Mak Engkoh', ujarnya sambil memperlihatkan pergelangan tangannya yang memang terlihat agak memerah dan sedikit menggelembung.

Lalu, dia bercerita, beberapa minggu sebelumnya dia mengalami kecelakaan di jalan raya saat mengenderai motor. Ini kali kedua dia mengalami kecelakaan yang sama.

Pada kecelakaan pertama, tulang bahunya patah. Dia berobat ke Mak Engkoh, dan setelah diurut beberapa kali, tulang yang patah itu kembali normal. 'Hanya dielus elus saja', jawabnya sambil menyunggingkan senyum di bibirnya ketika saya bertanya bagaimana caranya Mak Engkoh mengobati penyakitnya itu.

Saya mengenang Mak Engkoh, sebagai seorang wanita lansia yang pendiam dan tinggal di sebuah kampung, di pinggiran kota Bekasi. Kebetulan, dia 'mantan' pasien katarak  yang pernah saya operasi di awal awal tahun 2023.

Di tengah tengah masyarakat, dia dikenal ( dan juga dipercayai ) sebagai 'dukun atau paranormal' yang piawai dalam menangani berbagai kasus patah tulang.
Pasiennya amat banyak dan rela mengantri menunggunya untuk bisa diobati. Khabarnya, sudah banyak orang yang terbantu dengan 'elusan' tangan Mak Engkoh ini.

Cerita soal Mak Engkoh ini mengingatkan  saya kepada seorang wanita paruh baya yang juga melakukan praktik pengobatan yang sama.

Dalam tayangan  video atau berita di media massa, wanita berkostum  kalimantan ini tampak melakukan praktik pengobatannya di tengah tengah ratusan atau ribuan orang yang  menontonnya secara 'live'  dan diliput serta dipublikasi oleh berbagai media.


Nama wanita itu, Ibu Ida Dayak. Saat itu, Ibu Ida Dayak  memang - seperti dikatakan oleh panglima TNI- diundang oleh TNI untuk membantu mereka dalam kegiatan bakti sosial TNI kepada masyarakat (https://nasional.kompas.com/read/2023/04/05/14541701/soal-pengobatan-ida-dayak-panglima-itu-bagian-dari-bakti-sosial-tni)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun