Mohon tunggu...
Riki Tsan
Riki Tsan Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Spesialis Mata

Eye is not everything. But, everything is nothing without eye

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kacamata Super dan Terapi Hoaks, Ujian Nalar Masyarakat

22 September 2019   08:08 Diperbarui: 20 Juni 2021   07:11 3627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kacamata biasa terhadap kacamata super (Dokpri)

Kacamata Super
Akhir akhir ini, muncul pula modus terapi lain yang dipromosikan khusus untuk mengatasi berbagai penyakit mata. 

Terapi super ini --demikian saya menyebutnya-- berbentuk alat bantu kacamata.

Dikatakan super karena hanya dengan mengeluarkan uang beberapa ratus ribu rupiah saja, anda sudah dapat memiliki kacamata super ini untuk mengatasi semua penyakit mata yang Anda derita tanpa perlu pemeriksaan dokter terlebih dahulu, seperti rabun jauh (miopi), rabun dekat (hipermetropia), rabun senja dan mata bantal, mata lelah, mata kering, peradangan mata, mata bengkak dan kantung mata.

Alat bantu penglihatan ini diklaim bekerja secara "ilmiah" karena mampu memancarkan gelombang ion/elektrik tertentu untuk mengobati penyakit penyakit mata seperti glaukoma, degenerasi makula, katarak, mengurangi atau menghilangkan ukuran kacamata, kelainan retina seperti retinopati diabetika bahkan buta warna.

Padahal, di dalam khasanah ilmu penyakit mata (oftalmologi), penyakit penyakit mata yang disebut sebut tersebut hanya dapat diatasi dengan menggunakan kacamata dengan lensa koreksi tertentu, mengonsumsi obat tetes mata, obat obat tablet, tindakan operasi dan laser serta injeksi obat-obat tertentu ke dalam bola mata.

Tentu saja, hal ini memberikan harapan besar buat para pasien yang sudah "bosan" datang ke dokter untuk mengobati penyakitnya entah karena terbebani dengan biaya pengobatan yang cukup besar, waktu pengobatan yang cukup lama ataupun penyakitnya yang tak kunjung sembuh.

Iklan kacamata ini dipromosikan dan dipublikasikan secara massif serta diperjualbelikan lewat media massa dan media sosial serta berbagai online store seperti Tokopedia, K-link, Shopee, dll.

Para pembeli dan pemakainya --seperti ditayangkan di dalam berbagai iklan-- juga bukan orang orang sembarangan, sebutlah para pejabat negara, aparat TNI/Polri, para tokoh masyarakat dan artis artis terkenal.

Namun, akhir-akhir ini, para dokter spesialis mata dari berbagai daerah melaporkan banyak pasien-pasien mereka yang 'sangat kecewa dan merasa tertipu karena setelah membeli dan menggunakan kacamata ini, mereka sama sekali tidak merasakan perbaikan/kesembuhan seperti yang diiklankan secara massif dan agressif itu.

Uang sudah melayang, tetapi penyakit tak kunjung sembuh! Lantas, bagaimana tanggapan organisasi profesi Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) terhadap kasus yang amat merugikan masyarakat ini?

Pernyataan Perdami
Pengurus Perdami Cabang Bekasi pernah mengirimkan surat kepada Pengurus Pusat Perdami (PP Perdami) agar dilakukan investigasi terhadap kasus ini serta melakukan komunikasi dan koordinasi dengan berbagai pihak agar penyebaran iklan kacamata "super" ini segera dihentikan untuk mencegah jatuhnya korban yang lebih banyak lagi di tengah tengah masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun