Di sebuah masyarakat di jazirah Arab yang masih terbelakang dan bodoh , yang masih  terikat kuat dengan tradisi menguburkan anak hidup hidup dan menganggap aib memiliki anak perempuan, seorang Nabi melakukan sebuah perilaku 'aneh'.
Pada suatu hari, di depan orang banyak, Nabi tersebut mencium kedua cucunya yang masih balita, Hasan dan Husein . Orang orang merasa heran. Seketika itu juga seorang sahabat bernama Aqra' bin Habis yang berada di samping beliau, berujar : " Aku memiliki 10 orang anak dan sampai sekarang  aku belum pernah mencium seorangpun dari mereka!" .
Nabi menjawab singkat : " Kasih sayang Allah telah tercerabut dari dalam hatimu !".
Dalam kesempatan lain Nabi bersabda : 'Barang siapa mencium anaknya, maka Allah Swt akan mencatat kebaikan untuknya'. Â
Dalam pandangan Nabi Muhammad saw, mencium anak adalah salah satu wujud dari kasih sayang orang tua terhadap anaknya yang akan mendatangkan berbagai kebaikan.
Kebaikan ini tidak hanya didapatkan di akhirat  kelak, juga akan dirasakan selama  si anak masih hidup di dunia ini.
-----
1400 tahun kemudian, penelitian ilmiah  membuktikan bahwa seorang ibu yang mencurahkan kasih sayangnya kepada anaknya, diantaranya dengan -seperti kata Nabi -menciumnya, ternyata memberikan manfaat yang luar biasa terhadap kesehatan fisik dan mental si anak.Â
Dalam artikel berjudul  'Kissing Kids Owies May Benefit Health', NBC melaporkan:Â
'Penelitian terbaru memperlihatkan bahwa pengalaman yang dialami oleh anak anak pada usia dini memiliki efek yang bertahan lama terhadap kesehatannya yang mempengaruhi resiko terhadap munculnya reaksi radang ( infeksi )  kronis, sebuah reaksi  utama dari sistem kekebalan tubuh (imunitas) dalam menghadapi serangan penyakit'.Â
'Para ibu yang mencurahkan dan memperteguh rasa sayangnya kepada anak anak mereka dapat membantu mengurangi rasa stres, menekan pengaruh hormon agar tidak menimbulkan infeksi', demikian hasil penelitian tersebut.