Kylian Mbappé, bintang muda timnas Prancis, berada di bawah sorotan tajam setelah Les Bleus tersingkir dari Euro 2024 di babak semifinal melawan Spanyol. Kegagalan ini memicu perdebatan sengit mengenai performa Mbappé di turnamen dan perannya sebagai kapten tim.
Statistik Kurang Mentereng
Selama Euro 2024, Mbappé hanya mencetak satu gol dari lima pertandingan, jauh di bawah ekspektasi sebagai salah satu penyerang terbaik dunia. Dia mencatatkan dua assist, dan rata-rata umpan kuncinya per pertandingan juga tergolong rendah. Akurasi tembakannya hanya mencapai 37,5%, menunjukkan kesulitannya dalam menyelesaikan peluang yang ada.
Performa Inkonsisten
Mbappé menunjukkan kilasan kecemerlangan dalam beberapa pertandingan, seperti saat melawan Portugal di babak perempat final. Namun, di laga lain, dia tampak frustrasi dan kesulitan melewati pemain bertahan lawan. Ketidakkonsistenan ini membuat Prancis kehilangan daya gedor di lini depan, sehingga mempengaruhi hasil akhir pertandingan.
Beban Kapten Terlalu Berat
Setelah pensiunnya Hugo Lloris, Mbappé diangkat menjadi kapten timnas Prancis pada usia yang masih muda. Beban ini diyakini turut membebani performanya di lapangan. Tekanan untuk memimpin tim dan menjadi panutan mungkin menjadi faktor yang mempengaruhi penampilannya.
Kritik Pedas dari Media dan Publik
Media Prancis tidak segan-segan mengkritik performa Mbappé di Euro 2024. Tagar #MbappFlop sempat trending di Twitter, menunjukkan besarnya kekecewaan publik terhadapnya. Kritik pedas ini dapat mempengaruhi mentalitas dan performanya di masa depan, menambah tekanan yang sudah ada.
Pengakuan Mbappé Sendiri