Makna Syair:
Wahai orang yang mengingkari cinta! Jika kamu sedang sangat rindu kepada kekasihmu dan kamu menangis akibat kerinduanmu kemudian kamu mengucapkan kepada kedua matamu "Tahanlah! air mata ini" lantas apakah air matamu bisa berhenti berderai?. Atau kamu ucapkan kepada hatimu "Sembuhlah! Dari penyakit kerinduan ini" lantas apakah hatimu akan sembuh? Tentu saja tidak, justru yang terjadi akan sebaliknya deraian air mata akan bertambah deras dan hatimu akan bertambah bingung mencerna dan menaggapi titahmu.
Ayahsabu dhobbu anna al-hubba munkatimu # ma baina munsajimi minhu wa mudhtorimi
Arti:
apakah dugaan orang yang sedang sangat merindu kekasihnya bahwa cinta yang tumbuh pada dirinya dapat ditutupi itu benar? padahal, terdapat air mata yang sedang berderai dan hati yang sedang membara!
Makna Syair:
Tidak dapat dibenarkan orang yang sangat merindu kekasihnya menduga bahwa rasa cintanya dapat ditutupi dari orang lain. Sedangkan sudah tampak jelas pada dirinya bahwa ia sedang sangat jatuh cinta dengan dibuktikan oleh deraian air mata dan hati yang berkobar-kobar.
Laula al-hawa lam turiq dam'an 'ala tholali # wa laa ariqta lidzikri al-bani wa al-alami
Arti:
Seandainya kalau bukan karena rasa cinta niscaya kamu tidak akan mengeluarkan deraian air mata untuk terus menagisi puing-puing rumahnya dan kamu tidak akan tidak bisa tidur karena terus mengingat pohon bani dan gunung-gunung
Makna Syair: