Mohon tunggu...
Riki Ramdhani
Riki Ramdhani Mohon Tunggu... Freelancer - Passionate with Ibnufirnas.com

Passionate with Ibnufirnas.com

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa KKNT-PPS Membuat Kreasi Makanan Gizi Seimbang sebagai Upaya Pencegahan Stunting

14 Februari 2022   23:36 Diperbarui: 14 Februari 2022   23:43 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

REJASARI -- Pola asuh yang benar terutama dalam pemberian makanan merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan oleh orang tua kepada anaknya. Pemberian makanan tanpa memperhatikan kandungan gizinya dapat mempengaruhi pertumbuhan anak bahkan dapat terindikasi stunting, yakni gangguan pertumbuhan atau kekerdilan pada balita akibat dari masalah kurang gizi kronis.

Hal tersebut ditekankan oleh ahli gizi Kesehatan Kecamatan Langensari, Ucu, saat melakukan monitoring posyandu balita di Dusun Sampih, Desa Rejasari, Kecamatan Langensari, Kamis (27 Januari 2022). Ia menjelaskan, pemberian makanan yang syarat akan gizi menjadi salah satu pendongkrak dalam upaya pencegahan dan penanggulangan stunting. Ditambah lagi pencegahan stunting saat ini sedang menjadi fokus desa Rejasari sebagai salah satu langkah mencapai generasi emas.

"Memang saat ini pemerintah khususnya Kota Banjar sudah mulai fokus mengatasi masalah stunting, jadi memang ini juga menjadi fokus kita yang harus diperhatikan." Ujar Subur Waluyo, S.Pd.,M.Pd selaku Kepala Desa Rejasari.

Seperti yang dilakukan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto dalam melaksanakan KKN Tematik bertemakan Pencegahan dan Penanggulangan Stunting (KKNT-PPS) kelompok 41-42 Rejasari yang ikut andil dalam pelaksanaan program penanggulangan stunting. Pengolahan makanan gizi seimbang menjadi kiat mahasiswa KKNT-PPS yang selanjutnya disasarkan kepada balita sekaligus dijadikan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) selama kegiatan posyandu balita satu hari setelah kegiatan pengolahan makanan gizi seimbang berlangsung. 

Kegiatan tersebut diselenggarakan di posyandu Buah Hati tepatnya di Dusun Sindanggalih Desa Rejasari bersama ibu-ibu kader posyandu. Program kerja tersebut diapresiasi penuh oleh kader-kader posyandu Buah Hati mengingat pentingnya pemenuhan makanan gizi seimbang pada balita.

"Kami berterimakasih sekali kepada rekan-rekan mahasiswa KKN karena dengan pelaksanaan program pengolahan makanan gizi seimbang menjadikan ilmu bagi Kami juga mengingatkan kembali pentingnya pemenuhan makanan gizi seimbang." Singgah Sodiah ketua kader posyandu Buah Hati.

Makanan yang dibuat berupa puding jagung dengan cara pembuatan yang sederhana. Selain jagung sebagai bahan dasar utama, diperlukan juga bubuk agar-agar sebagai pemadat makanan. Setelah itu ditambahkan gula serta susu kental manis sebagai penambah cita rasa yanggurih. Proses memasak terbilang tidak memakan waktu yang lama hanya membutuhkan sekitar 30 menit. Terakhir, bahan puding perlu didiamkan beberapa saat hingga siap disajikan.

Harapannya setelah mengadakan kegiatan tersebut, pemenuhan makanan gizi seimbang dapat diimplementasikan seterusnya juga mengurangi resiko peningkatan angka stunting khususnya di Desa Rejasari.

rejasari-gambar-2-620a84eb1e0cba552658b4b2.png
rejasari-gambar-2-620a84eb1e0cba552658b4b2.png

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun