Untuk meningkatkan wawasan kebhinekaan global seorang pendidik, Universitas Negeri Malang malakukan kegiatan Diklat Wawasan kebhinekaan Global yang diselenggarakan pada hari Minggu 28-01-2024 secara daring 5 topik materi yang menjadi pembahasan yang disampaikan oleh Prof. Dr. Parno, M.Si, CRA dan Dr. Sujito, S.Pd., M.Si.
Kegiatan ini berlangsung selama satu hari penuh dari pukul 07.00 s.d 17.20 WIB dibagi kedalam 2 sesi yaitu pagi-siang untuk sesi pertama dan siang sampai sorenya masuk kedalam sesi kedua dan diikuti seluruh mahasiswa Prodi Fisika Kelas-002 PPG Dalam Jabatan Kategori 1 Angkatan 3 Tahun 2023, dimana pretes menjadi sajian pembuka pada kegiatan tersebut untuk menguji pemahaman awal peserta tentang wawasan kebhinekaan global.
Diklat wawasan kebhinekaan global membahas 5 topik, yakni Dunia yang bewarna, Negeri Penuh Harmoni, Damai Mulai Dari Diri, Sekolahku yang Bhineka, dan Sekolahku yang Damai. Dimana 3 topik pada sesi pertama diisi oleh Prof Parno, dan pada sesi kedua dilanjutkan oleh Dr. Sujito.
Kebhinekaan global merujuk pada pengakuan, penghargaan, dan penerimaan terhadap keragaman budaya, agama, bahasa, dan identitas lainnya di tingkat global. Ini mencakup penghormatan terhadap perbedaan dan upaya untuk menciptakan lingkungan yang inklusif di seluruh dunia.
Kebhinekaan global penting dalam konteks masyarakat global yang semakin terhubung, di mana orang dari berbagai latar belakang saling berinteraksi dan bekerja sama. Penting untuk memahami dan menghargai perbedaan antar individu dan kelompok, serta mencari cara untuk berkomunikasi dan bekerja sama secara efektif tanpa membatasi atau merendahkan nilai-nilai dan kepercayaan masing-masing.
Upaya untuk mendorong kebhinekaan global seringkali melibatkan pendidikan, dialog antar budaya, dan pembangunan pemahaman yang lebih baik antar individu dan masyarakat. Tujuan utamanya adalah menciptakan dunia yang lebih toleran, terbuka, dan adil untuk semua orang, tanpa memandang asal usul, agama, ras, atau identitas lainnya.
Topik 1 : Dunia yang berwarna seringkali digunakan sebagai ungkapan metaforis untuk merujuk pada keberagaman dan kebhinekaan di dunia ini. Ini mencakup ragam budaya, tradisi, bahasa, agama, dan identitas lainnya yang memperkaya dan mewarnai pengalaman hidup manusia di berbagai belahan dunia.
Topik 2 : Negeri Penuh Harmoni merupakan konsep yang menggambarkan suatu masyarakat atau negara di mana berbagai elemen, seperti individu, kelompok, budaya, dan alam, hidup bersama secara damai dan seimbang.
Topik 3 : Damai Mulai Dari Diri adalah konsep yang menekankan pentingnya individu dalam membentuk perdamaian di dalam dirinya sendiri, di sekitarnya, dan secara luas, dalam masyarakat.