Mohon tunggu...
Riki Setiawan
Riki Setiawan Mohon Tunggu... Penerjemah - Ganteng

Seorang mahasiswa laki-laki tapi feminis dan hobi mengabdikan diri untuk membela masyarakat kelas rentan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa Undip Dirikan Wadah Konsultasi Peduli Pendidikan Masyarakat

8 Agustus 2021   20:00 Diperbarui: 8 Agustus 2021   20:26 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pemalang (08/08/2021) – Indonesia saat ini masih berjuang untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan taraf pendidikan masyarakat Indonesia. Seperti yang kita ketahui bahwa pendidikan tidak hanya berhenti sampai di taraf Sekolah Menengah Akhir saja, meskipun menurut program wajib belajar dari pemerintah hanya menetapkan 12 tahun belajar, namun tetaplah pendidikan setinggi mungkin menjadi hak dari setiap warga negara terutama siswa di usia produktif. 

Terhitung, demi meningkatkan minat masyarakat yang tidak mampu secara finansial untuk melanjutkan putra putrinya melanjutkan pendidikan tinggi, kemendikbud telah menaikkan jumlah anggaran pada beasiswa Bidikmisi atau sekarang disebut dengan beasiswa KIP-Kuliah dari tahun 2020 yang hanya Rp 1.3 Triliun menjadi Rp 2.5 Triliun di tahun 2021. 

Menurut Nadiem, Kemendikbud telah mengatur pemberian bantuan dana KIP kuliah tersebut berdasarkan akreditasi prodi masing-masing mahasiswa. Untuk mahasiswa yang kuliah di prodi akreditas A, kata dia, akan diberikan dana bantuan rata-rata Rp 8 juta dengan batas maksimal penerimaan dana hingga Rp 12 juta per semesternya. "Untuk prodi B, Rp 4 juta, dan untuk prodi C, enggak berubah, sama seperti sebelumnya yaitu Rp 2,4 juta," ujar dia.

Membahas tentang peningkatan pendidikan Indonesia, hal ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG) nomor 4 yaitu peningkatan kualitas pendidikan masyarakat yang saat ini sedang digencarkan banyak negara termasuk Indonesia hingga ke pelosok desa dengan nama SDG Desa. 

Dengan begitu, mahasiswa bernama Riki Setiawan (20) berinisiatif untuk membantu percepatan tujuan SDG tersebut dengan mendirikan sebuah tempat konsultasi pendidikan di desa Gembyang, Kecamatan Randudongkal, Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah. 

Menurut data yang didapat dari kantor kelurahan Gembyang yang bersumber dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Pemalang, taraf pendidikan tinggi masyarakat desa Gembyang terbilang masih sangat rendah untuk. Terdapat sekitar hanya 79 siswa saja yang saat ini masih menempuh pendidikan tinggi di perguruan tinggi dari total populasi 4062 Jiwa.

Jumlah tersebut masih jauh dari kata ideal untuk pendidikan masyarakat yang sejahtera. 

Dengan begitu, didirikanlah wadah konsultas pendidikan tinggi bernama Pawon Mimpi yang dikemas dengan program kegiatan KKN TIM 2 UNDIP agar masyarakat dapat menjangkau informasi terkait perguruan tinggi dan beasiswa dengan mudah. 

Program konsultasi pendidikan tinggi ini telah diadakan pada tanggal 24 Juli 2021 lalu bekerjasama dengan TBM Lintang Pustaka desa Gembyang yang nantinya akan menjadi program yang berkelanjutan meskipun mahasiswa tim KKN nanti menyudahkan program KKN selama 45 hari.

TBM Lintang Pustaka merupakan taman baca masyarakat pertama dan satu-satunya di desa Gembyang yang didirikan oleh mahasiswa Sastra Inggris Undip pada 23 April 2021 lalu. 

Awal mula terbentuknya TBM Lintang Pustaka sekaligus wadah konsultasi pendidikan tinggi Pawon Mimpi adalah dikarenakan empati yang muncul dalam benak mahasiswa ini terhadap kurangnya hak dasar dan privilese masyarakat desa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun