Bukanlah hebat bila sedia akui kesalahan. Karena 'sedia' lebih cenderung pada sikap pasrah saat tak mampu berkelit.
Sebab itu, yang 'berani' atau 'sedia' akui kesalahan ia akan sulit memperbaiki kesalahannya, karena tidak ada kesadaran pada dirinya.
Hanya hebat akui kesalahan belumlah dianggap mulia, namun yg dengan sadar mengakui kesalahan lalu berusaha memperbaikinya dialah yg mulia.
"Setiap bani Adam (manusia) banyak melakukan kesalahan. Dan sebaik-baik yang melakukan kesalahan adalah yang banyak bertaubat"
[HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Hakim]
Oang yang hina dan licik adalah yg berdalih dengan manusia pasti pernah melakukan kesalahan untuk 'mengesahkan' perbuatan salahnya.
Dan yg lebih rendah dan keji daripada itu adalah yg berdalih dengan manusia pasti punya kesalahan untuk melawan balik orang yang mengingatkan kesalahannya.
"Ucapan yg paling dimurkai oleh Allah adalah ketika seorang berkata kepada orang lain, "bertakwalah kamu kepada Allah!" Namun dia menjawab, "urus dirimu sendiri"
[Hadits Marfu' diriwayatkan oleh Imam Nasai]
Orang yang dungu adalah yg tahu dirinya berbuat salah, namun bersikap acuh dan tidak berkeinginan untuk memperbaikinya.
"Termasuk musibah paling besar yang menimpa seseorang adalah, ia tahu adanya kekurangan pada dirinya namun ia tiada perduli dan tidak pula sedih karenanya"
[Abdullah ibnul Mubarok | Syu'abul Iman: 867]
Orang munafiq adalah yang nyata berbuat salah namun dia tidak mengakuinya.
"Mereka bersumpah dengan nama Allah bahwa mereka tidak mengucapkannya, padahal mereka sungguh benar-benat telah berucap kalimat kekufuran"
[QS. At-Taubah: 74]