Mohon tunggu...
RIKI SETIADI
RIKI SETIADI Mohon Tunggu... Lainnya - Pekerja kantor yang suka traveling

email : rikisetiadi13@gmail.com Instagram : @riki_stydi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Alhamdulillah Sembuh dari Covid-19

7 Maret 2021   22:19 Diperbarui: 7 Maret 2021   22:58 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar dari freepik.com

Sudah genap satu tahun pandemi covid-19 menyerang ibu pertiwi, banyak sekali yang terdampak dengan adanya pandemi ini.  

Saya yang termasuk yang terkena dampak covid-19, dari awal pandemi segala upaya sudah saya lakukan sesuai dengan prokes yang ditetapkan oleh pemerinta. Mulai dari menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak setiap ada kerumunan. 

Tak hanya berhenti dari situ saja, upaya untuk mempertahankan imun tubuh juga telah saya lakukan dengan rutin mengkonsumsi vitamin dan rutin berolahraga serta menjaga pola makan yang terartur. 

Kemudian setiap habis bepergian dari luar saya selalu disiplin untuk langsung mandi sesampai dirumah sebelum bertemu dengan anggota keluarga yang lainnya, terutama setelah saya bekerja setiap harinya. 

Saya termasuk orang yang panatik dengan adanya pandemi ini, terutama dilingkungan keluarga dan orang-orang terdekat di sekeliling saya, namun upaya yang saya lakukan kalah telak ketika imun saya sedang tidak stabil di awal Februari bulan yang lalu, di tangal 10 Februari 2021 dengan hasil swab saya di nyatakan positif covid-19.

Rasanya hancur bahkan merasa frustasi ketika saya tau saya positif covid-19, hal yang saya pikirkan pada saat itu saya tidak mau ada cluster keluarga terjadi pada diri saya, akhirnya saya memutuskan untuk isolasi mandiri di rumah tanpa di temani dengan anggota keluarga yang lainnya, hal itu bertujuan untuk melindungi keluarga yang lainnya. 

Mungkin berat tapi memang harus saya jalani, dan pada saat itu tidak ada gejala yang berat pada diri saya karna saya merasa kondisi badan masih fit layaknya seperti orang yang sehat. 

 Dan setelah hasil swab keluar di jam 11:30 wib pikiran saya serasa tak menentu, bahkan ketika saya sedang dalam perjalanan pulang dari rumah sakit sudah tidak konsen lagi mengendarai mobil ketika tau hal tersebut.  

Perlahan mulai untuk menenangkan diri sampi padah akhirnya d hari ke-4 isolasi mandiri memutuskan untuk melakukan swab lagi, pada saat itu saya melakukan swab PCR untuk memastikan akursi dari swab sebelumnya. 

Dan pada saat itu hasil swab baru saya terima di hari ke-5 keesokan harinya, pada pukul 17:00 saya baru menerima email dari rumah sakit terkait dengan hasil swab PCR. Hati mulai berdetak kencang ketika membuka email tersebut, dengan harapan ada keajaiban dengan hasil swab. Namun ternyta hasilnya saya masih POSITIF covid-19 dengan CT value 23,9. 

Rasanya ingin teriak untuk Untuk menangis, tapi dengan cara itu malah akan memperburuk kondisi saya. Dengan support dan do'a dari keluarga dan teman-teman akhirnya saya melalui itu semua. 

Rasanya mungkin berat tapi bagaimanapun caranya saya harus bisa menikmati hari-hari itu, dan alhamdulillah selama isoman saya di sibukan dengan tawaran beberapa brand untuk endorse review produk dan juga mengerjakan beberapa content video pendek sambil memikirkan apa yang akan saya lakukan untuk kedepannya terkait dengan personal branding di content saya.

 Hal itu menjadikan hiburan untuk saya agar terhindar dari stres yang mungkin akan memperburuk keadaan saya. Dan upaya yang saya lakukan agar cepat bebas dari covid-19 yaitu dengan menjaga pola makan yang teratur dan minum multivitamin dengan rutin, dan setiap pagi saya selalu melakukan olahraga ringan sambil berjemur di depan rumah. 

Yang membuat saya sedih adalah ketika saya harus menahan diri untuk tidak keep and touch dengan orang tua dan kelurga yang lainnya. Yang biasanya sehari-harinya selalu bersama dengan keluarga dan keponakan, tapi harus di tahan karna saya tidak mau hal ini terjadi dengan anggota keluarga saya yang lainnya.

 Dan yang lebih utama adalah selalu berdo'a kepada Allah SWT agar segera dibebaskan dari covid-19 ini, tak henti saya ucapkan do'a minta pertolongan Allah SWT agar saya tetap tegar dan semangat melalu ini semua. 

Saya tidak mau sampai di isolasi di rumah Rumah Sakit bahkan sampai di opname di rumah sakit, karna hal itu justru akan membuat diri saya menjadi lebih stres dengan suasana seperti itu. 

Dan hari demi hari Alhamdulillah kondisi malah semakin membaik, gejala hilang penciuman atau dengan bahasa medis nya (Anosmia) mulai berangsur membaik, dengan rajin melakukan theraphy minyak kayu putih di tuangkan beberapa tetes ke dalam air panas kemudian saya hirup uap nya agar saya kembali pulih dari gejala anosimia tersebut. 

Dan sampai pada akhirnya di hari ke 12 mulai membaik, penciuman saya mulai kembali normal dan juga mulai bisa merasakan rasa dari makanan yang saya makan. 

Tak hanya itu kebetulan pada saat itu lagi hit's dengan  platform clubhouse yang lagi marak d gaungkan d sosial media, dan itu menjadikan tambahan aktivitas saya untuk menggali informasindan ilmu dari beberapa nara sumber yang kompeten di bidangnya. Terutama saya menggali informasi terkait dengan covid-19 ini, untuk menjadi tambahan pengetahuan untuk diri saya. 

Dan memang saya merasakan maanfaatnya dengan platform tersebut, menjadikan sedikit banyak tambahan ilmu yang saya dapat dan disamping itu menjadi bonding time mengisi waktu isoman saya. 

Dan beberapa point penting yang saya rangkum, terutama dengan diri saya yang bisa dibilang tanpa gejala, itu hanya butuh waktu isoman sajah selama 10 hari + 3 hari tanpa gejala. Dan tidak Diwajibkan untuk melakukan swab setelah selesai isoman,  sumber dari kemenkes dan beberapa dokter yang menjadi nara sumber di clubhouse tersebut. 

Dan tak hanya itu, ada beberapa kejadian long covid-19 yang di alami oleh pasien lain dengan gejala anosmia yang berkepanjangan walaupun telah selesai melakukan isoma. 

Dan itu benar terjadi pada kasus beberapa penyintas covid, bahkan ada yang sampai 6 bulan baru pulih dari anosmia . Dan itu memang belum ada tindakan medis untuk pengobatan anosmia tersebut, dan itu bisa di kategorikan masih dengan tahap aman dan normal. 

Dan sampai pada akhirnya isolasi mandiri saya selesai pada tanggal 28 februari 2021, walaupun tidak di wajibkan untuk melakukan swab setelah isoman, tapi untuk kebutuhan masuk kerja saya di haruskan untuk melakukan swab PCR. 

Dimana itu dilakukan satu hari setelah selesai isoman di tanggal 1 Maret 2021, dan pada saat itu saya di sarankan untuk melakukan swab di salah satu rumah sakit di sentul. 

Sebelum melakukan swab ada beberapa usaha yang saya lakukan agar hasil swab nya negative, di anataranya dengan membersihkan hidung dengan cairan infus NaCl dan juga dengan minyak kayu putih yang di tetesi di cotton buds. 

Dengan harapan hasil swab negative, dan setelah melakukan swab PCR saya merasa optimis dengan hasilnya. Tapi ada sedikit kekhawatiran juga pada diri saya, beberapa anggota keluarga terutama kakak-kakak saya mulai menanyakan hasil dari swab PCR tersebut, tapi hasilnya belum saya dapatkan. 

Baru bisa di dapatkan di keesokan harinya di jam 22:00 wib. Tapi karna saya termasuk orang yang tidak sabar dengan menunggu, karna menunggu itu membuat saya bosan dan cemas, akhirnya dengan inisiatif saya mulai memfollow up ke pihal rumah sakit, dengan harapan hasilnya bisa segera saya dapatkan. 

Sumber gambar dari freepik.com
Sumber gambar dari freepik.com
Namun jawaban tetap sama, baru bisa saya dapatkan hasilnya di malam harinya. Hati sudah mulai tak karuan walaupun merasa optimis dengan hasilnya, tak lama kemudian handphone pun berdering dengan pesan whatsapp dari rumah sakit. Mereka meminta bukti pembayarak kwitansi dan KTP. 

Dan pada akhirnya tak lama kemudian saya menerima hasil dari swab PCR tersebut, dan dengan sangat teliti dan hati-hati saya baca dengan seksama hasil dari swab tersebut. Dan ALHAMDULILLAH saya dinyatakan NEGATIVE COVID-19 tepat pada hari  rabu di tanggal 3 maret 2021 yang bersamaan dengan setahunnya Pandemi covid-19 di Indonesia. 

Dengan teriak lantang saya ucap syukur Alhamdulillah dengan hasil swab tersebut dengan rasa bahagia. Dan itupun dirasakan dengan keluarga saya yang lainnya setelah mendengar hasilnya mereka ucapkan alhamdulillah dengan senyum bahagia. 

Akhirnya saya menjadi Alumni covid-19 di tanggal 3 Maret 2021. Saya ucapkan banyak terima kasih terutama kepada keluarga saya yang tak henti berdo'a  dan support untuk saya, dan kepada teman-teman kerja saya, teman gaul saya, teman nongkrong saya, dan sahabat kental saya ucapkan terima kasih banyak atas do'a dan supportnya yang telah di berikan kepada saya. 

Semoga menjadi amal jariyah dan Allah membalas kebaikan teman-teman semua. Dan sedikit pesan dari saya, selalu waspada covid-19 itu ada dan nyata. Stay safe and healty, selalu patuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah dengan melakukan 3M:
- menggunakan masker
- mencuci tangan
- menjaga jarak

Kita berdo'a semoga pandemi ini cepat berlalu, sehingga negara ini dan dunia bisa tersenyum kembali. Dan jangan lupa selalu bahagia apapun kondisinya syukuri dan nikmati dari saya alumni covid-19 angkatan 2021

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun