Mohon tunggu...
riki yulianto
riki yulianto Mohon Tunggu... Foto/Videografer - freelance

Magetan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemanfaatan Cangkang Kerang Lokal sebagai Kerajinan Kreatif "Gogata Art Bersinar"

13 Februari 2021   15:07 Diperbarui: 13 Februari 2021   15:25 932
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MAGETAN (JAWA TIMUR ) - Mahasiswa UNIPMA yang mengadakan pengabdian kepada masyarakat di Desa Goranggareng, Kecamatan Nguntoronadi menyorot salah satu potensi lokal yang perlu dilestarikan dan dikembangkan. Adapun beberapa potensi lokal yang dimiliki, meliputi pande besi, serabut kelapa, cangkang kerang, serta beberapa potensi lokal lainnya  yang belum terekspos oleh tim media mahasiswa.

Cangkang kerang merupakan salah satu bagian yang menjadi fokus pengabdian mahasiswa UNIPMA, termasuk limbah lokal yang mudah ditemukan di tepi Bendungan Dam Jati. Mengapa harus cangkang kerang? "Cangkang kerang masih jarang ditemukan dan memiliki keunikan tersendiri jika dilakukan inovasi atau pengembangan", ujar Tri Endah Fitriyani salah seorang tim mahasiswa . (21 Januari 2021).

Dokpri
Dokpri
Sekelompok ibu-ibu PKK yang bergabung dalam UMKM  Gogata Art Bersinar memanfaatkan cangkang kerang tersebut sebagai bahan mentah pembuatan kerajinan tangan. Beberapa kerajinan yang dihasilkan meliputi, vas bunga, gantungan kunci, bros, bunga hias, lampu tidur, serta beberapa aksesoris lainnya. Pengembangan potensi lokal tersebut diinisiasi oleh kepala desa Gorang Gareng.

"Menurut saya adanya wisata Dam Jati harusnya memberikan dampak positif terhadap kesadaran warga dalam menjaga dan melestarikan berbagai sumber daya yang tersedia di kawasan wisata Dam Jati, salah satunya cangkang kerang yang berserakan di tepi Bendungan Dam Jati . Saya memberikan kesempatan warga untuk berinovasi mengembangkan sumber daya yang tersedia", tutur Tatak Pantjono Utomo selaku kepala desa Gorang Gareng (22 Januari 2021)

Dokpri
Dokpri
Berdasarkan pernyataan tersebut kepala desa Gorang Gareng memberikan kesempatan kepada Purwati selaku penggerak ibu-ibu PKK untuk mengelola cangkang kerang tersebut. Awal pemasaran kerajinan kerang ini dilakukan secara konvensional yakni cerita dari mulut ke mulut.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun