Mahasiswa Fakultas Pertanian UGM mengenalkan Integrated Farming System (IFS) kepada kader ibu-ibu PKK di Dusun Bedoyo, Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, D. I. Yogyakarta.Â
Melalui program yang diselenggarakan oleh Ditjen Dikti-Kemendikbud yaitu Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-PM). Mahasiswa Fakultas Pertanian UGM ini memperkenalkan konsep IFS sebagai solusi pengolahan limbah organik rumah tangga dan menjaga ketahanan pangan keluarga.
Dusun Bedoyo memiliki beberapa potensi fisik yang cukup besar untuk dikembangkan seperti kandang maggot dan kolam ikan. Akan tetapi, potensi tersebut tidak dikelola dengan maksimal.Â
Permasalahan lainnya yaitu, tidak adanya Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Dusun Bedoyo menjadi permasalahan yang cukup serius bagi masyarakat karena dapat menimbulkan bau busuk yang menyengat. Rata-rata masyarakat menghasilkan limbah sebesar 0,3-0,4 kg/hari dan tidak ada pengolahan lebih lanjut.Â
Sebagian besar masyarakat Dusun Bedoyo berprofesi sebagai petani, dengan penghasilan rata-rata sebesar Rp700.000/bulan. Minimnya pendapatan serta kurangnya pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam menjaga ketahanan pangan keluarga, mengakibatkan penurunan kualitas gizi pada anak sebesar 20,34 % di Kecamatan Cangkringan (Puskesmas Cangkringan, 2022).
Berangkat dari masalah tersebut, diperlukan suatu strategi untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga dalam bentuk ketersediaan gizi seimbang dan pengelolaan limbah organik rumah tangga di Dusun Bedoyo. Maka tim dari Fakultas Pertanian UGM yang beranggotakan Rikhul Jannah, Dara Latifa, Ainun Takhsin Afidati, Salma Romantika Fatihahwati, Muhammad Faris Ar Rif'at, dan dosen pembimbing yakni Diah Fitria Widhiningsih, S. P., M. Sc., menciptakan program Smart Family yang mengusung konsep Integrated Farming System (IFS) yaitu menggabungkan tiga bidang yakni pertanian, perikanan, dan peternakan guna meningkatkan ketahanan pangan dalam memenuhi kebutuhan gizi dan mengelola limbah organik rumah tangga. Program ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai September 2022.
Implementasi pengembangan program Smart Family dilakukan melalui pelatihan dan peningkatan keterampilan ibu-ibu PKK dalam mengelola potensi yang ada, dengan pengaplikasian konsep Integrated Farming System (IFS) yaitu kombinasi antara pelatihan akuaponik rumah tangga serta budidaya dan pengolahan maggot. Dengan demikian, melalui program ini diharapkan dapat membantu ibu-ibu PKK dalam meningkatkan kebutuhan pangan, peningkatan mutu gizi seimbang, dan perwujudan pengelolaan limbah organik rumah tangga yang optimal.Â
Diah Fitria Widhiningsih, S.P., M.Sc. selaku dosen pembimbing pada program ini mengatakan bahwa Program IFS ini juga akan berdampak pada peningkatan perekonomian keluarga ibu-ibu PKK dimana ibu-ibu telah dapat mengolah maggot menjadi maggot kering, membuat pupuk organik cair dari limbah air cucian maggot, dan pupuk organik padat bekas maggot yang siap untuk dijual, serta mampu mengolah hasil akuaponik menjadi produk kemasan ikan lele bumbu siap masak dan sayur organik.
Rikhul Jannah selaku ketua Tim PKM-PM menjelaskan bahwa program Smart Family ini menjadi solusi yang dapat menjawab penyelesaian masalah yang ada di Dusun Bedoyo.
"Dari budidaya maggot kita tidak hanya menguraikan limbah organik rumah tangga saja, akan tetapi juga dapat dimanfaat lebih banyak lagi yaitu dapat digunakan sebagai pakan ikan, sedangkan pada akuaponik yang diterintegrasikan dapat menghasilkan produk yang akan berguna untuk keberlanjutan program". Ucap Rikhul Jannah di Dusun Bedoyo (31/8).