Mohon tunggu...
Rikho Afriyandi
Rikho Afriyandi Mohon Tunggu... Guru - Kaum Rebahan

Menulis apa yang ingin ditulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Biarkan Mereka Melihat Masa Lalu

11 Mei 2020   21:25 Diperbarui: 11 Mei 2020   21:41 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Masa Lalu. Sumber: lakonhidup.com

Setiap orang punya masa lalu. Dan setiap masa lalu setiap orang akan berbeda-beda. Lantas, mengapa kalian, bahkan bisa jadi kita, selalu melarang orang lain untuk melihat masa lalu? Apakah mereka salah jika ingin melihat masa lalunya?

Masa lalu orang lain bsa jadi tidak seindah masa lalu kita. Dengan masa lalu yang kita miliki, kita bisa bersenang ria dengan apa yang kita rasakan saat ini. Bagaimana dengan mereka, yang memiliki masa lalu buruk? Sudah begitu, kita larang mereka untuk melihat masa lalu itu?

Apakah kita takut setelah mereka melihat masa lalu, mereka akan menjadi orang yang pesimis, dan bersedih sepanjang masa? Mengapa kita bisa menilai mereka seperti itu?

Apakah kita tahu? Bisa jadi mereka telah sedih dengan apa yang mereka rasakan saat ini. Kemudian, mereka ingin melihat masa lalu. Untuk apa? Mereka ingin melihat masa lalu agar mereka bisa tahu, di mana sebenarnya letak kesalahan mereka, sehingga mereka menjadi seperti saat ini. Salahkah mereka?

Kita tidak tahu, bisa saja setelah mereka melihat masa lalu itu, dan mempelajari kesalahan-kesalahan yang telah mereka perbuat, mulai detik itu, mereka ingin berubah, berkomitmen pada diri sendiri, untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Mereka sadar telah banyak menyia-nyiakan waktu.

Jangan lagi kita melarang mereka untuk melihat masa lalu. Mereka bisa saja berterima kasih kepada masa lalunya, karena telah membuat diri mereka sadar atas kesalahan mereka selama ini. Serta sadar bahwa sekarang adalah waktu yang tepat untuk mereka melakukannya.

Sebagaimana nasihat lama yang mengatakan:

Waktu terbaik menanam pohon adalah 20 tahun yang lalu, dan waktu terbaik kedua menanam pohon adalah hari ini

Artinya apa? Waktu terbaik untuk menjadi pribadi yang lebih baik adalah mulai menamkannya selagi kita kecil, umur 1 tahun, dan ketika kita berumur 20 tahun, maka, kita benar-benar merasakan manisnya apa yang kita tanam, yakni menjadi pribadi yang lebih baik. Tetapi, ketika kita saat ini belum bisa menjadi pribadi yang baik, maka, waktu kedua yang terbaik untuk menjadi pribadi yang lebih bermanfaat adalah menanamkannya mulai hari ini.

Jadi, biarkan mereka melihat masa lalu mereka. Siapa tahu, dengan masa lalu itu mereka bisa belajar, dan memperbaikinya, serta mulai menjadi pribadi yang lebih baik mulai saat ini.

Semoga tulisan sederhana ini bermanfaat. Aamiin. Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun