Mohon tunggu...
Rikho Kusworo
Rikho Kusworo Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis Memaknai Hari

Karyawan swasta, beranak satu, pecinta musik classic rock, penikmat bahasa dan sejarah, book-lover.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Perjalanan ke Ethiopia (Bagian 3 - Habis)

6 Februari 2022   20:48 Diperbarui: 6 Februari 2022   21:11 1037
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepada petugas Ethiopian Airline aku menjelaskan bahwa pesawat kami tertunda 18 jam di Bangkok Thailand. Petugas Ethiopian Airline meminta passport dan tiket kami yang lama. 

Kemudian petugas mempersiapkan tiket revisi tertanggal 25 Juli Addis Ababa -- Hawassa untuk seluruh rombongan 9 orang. Dari sini kami merasa lega.

Perut terasa lapar. Kami harus makan. Aku tukarkan uang di money changer sebesar 145 USD. Mata uang Ethiopia = Birr. Saat itu kurs 1 USD = 29 Birr. Setelah aku tukarkan uang, aku pegang uang 2405 Birr di tangan. Kami pesan omelet dan air mineral untuk 9 orang, total seharga 1764 Birr. 

Hanya omelet makanan yang kami rasa cocok untuk lidah. Omeletnya hanya terdiri dari gorengan telur dan 3 lembar roti tawar. Sebelumnya kami pesan teh manis. Namun sampai kami selesai makan, teh manis tak kunjung datang.

Omelet di Bole Int'l Airport Ethiopia, bentuknya hanya terlur dadar dan roti. 25 Juli 2019. Dokpri
Omelet di Bole Int'l Airport Ethiopia, bentuknya hanya terlur dadar dan roti. 25 Juli 2019. Dokpri

Setelah selesai makan kami menuju ruang tunggu. Pesawat Addis Ababa - Hawassa akan berangkat pukul 09.10 waktu Ethiopia ( 13.10 WIB). Ruang tunggu begitu sesak. Aku tak menemukan tempat duduk. Selain Habesha ( sebutan untuk orang Ethiopia), aku lihat wajah wajah China, India/Srilanka/Pakistan, dan Arab. 

Pengumuman dalam Bahasa Amharic, Bahasa nasional Ethiopia, diiikuti dengan Bahasa Inggris yang terdengar kurang jelas di kupingku. Aku aktif bertanya kepada petugas perempuan yang mengatur keberangkatan ke Hawassa. 

Setelah tiba kami mengantri untuk boarding pass ke Hawassa , aku pun masih ingin memastikan dan menyebut "Hawassa" dengan antrian penumpang di depanku, agar tidak salah.

Kami masuk pesawat kecil yang berkapasitas sekitar 50 orang. Jam 09.00 waktu Ethio kami sudah berada di dalam kabin. Kabin dan tempat menaruh bagasi, sebesar bus Patas di Indonesia. 

Aku duduk di samping Alfian. Kami hanya membawa tas ransel. Karena koper koper kami langsung diatur oleh Ethiopian Airline dari Jakarta -- Addis Ababa -- Hawassa. Jam 10.30 Waktu Ethiopia kami mendarat di Hawassa.

Bandara Hawassa ini kecil. Setelah turun dari pesawat, 50 meter kemudian kami menginjak jalan setapak yang berumput. Angin berhembus mengeluarkan suara mendesing. Hawassa juga dataran tinggi dengan elevasi 1700 mdpl. Udara dingin perlahan menembus jaket tebalku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun