Terlahir sebuah suasana.
Terangkumlah peristiwa.
Rahim jari jemari yang erat terjabat.
Mendaulat mengikis bingkai benak yang berkarat.
Kapan kan datang runtuhnya sebuah keakuan.
Bilakah bejana kesadaranmu akan kosong.
Hingga air penyuluh memenuhi rongganya.
Tak mampukah kau tangkap keredupan restu insan peneduhmu.
Tak kuasa berpaling namun enggan pula menengokmu.
Resapi.
Angkat lumut yang menutup dinding itu.
Kalau kata tak lagi bermakna.
Lebih baik bibir ini mengatup.
Semoga pintu itu terkuak menyambut sinar kebajikan.
Hingga tersadar bahwa hidup tak hanya berubah.
Hidup indah bila waskita membaca arah.
Semoga menjadi cerah pada satu titian masa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H