Mohon tunggu...
Rikho Kusworo
Rikho Kusworo Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis Memaknai Hari

Karyawan swasta, beranak satu, pecinta musik classic rock, penikmat bahasa dan sejarah, book-lover.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

(Renungan) Sahabat Hindarkan Sesat

31 Januari 2016   06:36 Diperbarui: 31 Januari 2016   08:59 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Seorang sahabat yang baik memang tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan. Justru karena kasihnya ia memberanikan diri untuk mengatakan yang sebenarnya.

Kejujuran sahabat saya Kemuning itu masih sering terngiang sampai saat kini. Seandainya Kemuning tidak pernah menyampaikan tentang sifat buruk itu mungkin saya tidak pernah tersadar. Sebuah sifak buruk yang pastinya akan menggerus lumat kehidupan sosial saya pada masa sekarang.

Adalah sebuah keniscayaan bahwa setiap orang mempunya perspektif, keunikan situasi, pengalaman, alur pikir, wawasan, serta believe system sendiri. Kemuning mengajarkan kepada saya bahwa mustahil untuk memaksakan bahwa topi yang saya kenakan itu pas untuk kepala setiap orang.

Saya membatin begitu beruntung mempunyai sahabat yang baik. Mengingatkan sebuah kesalahan sebelum kita lebih dalam terjerumus dalam kesesatan. Sahabat hindarkan sesat.

Teringat sebuah pepatah Jawa “cedhak kebo gudras gupak” yang artinya ketika kita dekat dengan kerbau yang mengibas ngibaskan badan, kita akan terkotori. Kerbau selalu berkubang di tanah lekuk berisi air dan lumpur Kerbau itu berendam diri dan berguling guling. Kemudian kita datang mendekat kerbau itu dengan memakai baju putih. Kibasan air lumpur sedikit atau banyak akan mendarat di baju putih. Sebersih apa pun kita, ketika ketika terlalu dekat dengan kerbau berlumpur, walau sedikit kita akan terkena cipratan kotoran juga.

Bulan Januari sudah akan berakhir,walaupun pergantian tahun masih terasa. Suasana hujan Minggu pagi hari ini mengangkat kembali ingatan sebuah kalimat dari Shakespeare Time is very slow for those who wait, very fast for those who are scared, very long for those who lament, very short for those who celebrate. But for those who love, time is eternity.

Semoga saya dijauhkan dari seekor kerbau dan tetap bisa merawat persahabatan abadi yang didasari kasih.

Kemuning terima kasih untuk nasihatmu.

Ditulis RIkho Kusworo 31 Jan 2016.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun