Senja telah dibungkam luka
Jalanan dekil penuh dengan krikil
Hanya air mataku yang punya euforia
Entah harus menyerah atau pasrah
Lelah ragaku memungut rasa
Menyuarakan sendu yang menjadi lara
Mengerami lirih" Jiwa
Pada takdir yang membunuh cinta
Bait aksara selalu mercacau
Berderap mengabarkan luka
Melangkah tanpa arah
Berlari lepas tanpa batas
Lalu, hancur karena tak pantas
Aku mencoba untuk terlihat kuat
Meski sebenarnya benar-benar sekaratÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI