Mohon tunggu...
Rikhlatul Fudlah
Rikhlatul Fudlah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tokoh dan Karakteristik Serta Pemikiran Filsafat

27 Oktober 2019   10:00 Diperbarui: 27 Oktober 2019   10:26 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Karakeristik filsafat yunani ialah Rasionalisme. Rasionalisme berada di puncak karena orang sofis, Dalam melihat Rasionalisme sofis harus memahami latar belakangnya. latar belakang terdapat pada pemikiran filsafat.

1. Thales

   Thales lahir pada 624 SM dan wafat pada 546 SM  Thales adalah seorang melitus, diberi gelar bapak filsafat karena beliau orang pertama yang berfilsafat.

  Thales mengemukakan pemikirannya tentang air, menurutnya bumi ini terapung diatas air dan Thales melihat bahwa air adalah sesuatu yang sangat diperlukan dalam kehidupan (Mayer,1950:18).

2. Anaximander

 Anaximander menjelaskan bahwa substansi pertama bersifat kekal dan ada dengan sendirinya (mayer, 1950: 19). Dan beliau mengatakan itu adalah udara, udara adalah sumber kehidupan.

3. Heraclitus

Lahir pada 544 SM dan wafat pada 484 SM, Heraclitus menyatakan " engkau tidak dapat terjun ke sungai yang sama dua kali karena air sungai selalu mengalir" ( Warner, 1961:26).

pemikiran Heraclitus alam semesta ini selalu dalam keadaan berubah, maksudnya seperti yang dingin menjadi panas, dan begitu juga sebaliknya. Berarti jika akan memahami kehidupan kosmos, kita harus mengetahui bahwa kosmos dinamis. Kosmos tidak pernah diam, dia selalu bergerak, dan bergerak berarti berubah.

 Pernyataan "semua mengalir" berarti semua berubah, pernyataan ini mengandung definisi bahw kebenaran selalu berubah, tidak tetap.

4. Paramindes

Paramindes lahir kira-kira tahun 450 SM digelari sebagai logikawan pertama dalam sejarah filsafat.

 Paramindes mengemukakan pendapatnya tentang standar kebenaran dan ukuran realitas adalah ukurannya realitas ialah logika yang konsisten.

5. Zeno

Zeno (menurut plato zeno lahir pada tahun 490 SM) , beliau dapat merelatifkan kebenaran yang sudaha mapan. Menurutnya seseorang tidak pernah mencapai garis finish suatu balapan karena pertama harus menempuh separuh jarak, kemudian setengah dari jarak, lalu setengah dari sisa, dan itu menghabiskan sisa yang tidak pernah habis, padahal secara empiris seseorang mencapai garis finish itu. Ini adalah penyelesaian matematika ,karna matematika itu logis

6. Protagoras

Protagoras mengemukakan bahwa  "manusia adalah ukuran kebenaran" beliau mengatakan bahwa kebenaran itu bersifat pribadi, akibatnya tidak akan ada ukuran yang absolut dalam etika, metafisika, agama, bahkan matematika.

7. Gorgias

Gorgias memiliki 3 proposisi, yang pertama menurutnya realitas itu sebenarnya tidak ada, yang kedua jika realitas itu ada , realitas itu tidak akan diketahui, penyebabnya adalah alat indra itu tidak dapat dipercaya , indra itu ilusi. Yang ketiga, meskipun realitas dapat diketahui, realitas tidak dapat diberi tahu kepada orang lain.

8. Socrates

Socrates lahir pada 470 SM dan wafat pada 399 SM, dia mengemukakan pemikirannya tidak semua kebenaran itu relatif, sebagian kebenaran ada yang relatif , tetapi tidak semuanya, menurutnya ada kebenaran objektif yang tidak bergantung kepada siapapun.

9. Plato

Plato seorang murid dan teman Socrates. Plato sependapat dengan Socrates. Menurut pendapatnya pengertian umum sudah ada di alam idea, esensi mempunyai realitas, realitasnya dialam idea (diambil dari bertens, 1975:110-111). Plato berpendapat bahwa selain kebenaran umum, ada juga kebenaran khusus, yaitu "kongkretisasi".

10. Aristoteles

Aristoles dilahirkan di Stagira pada tahun 384 SM. Aristoles terkenal sebagai bapak logika. Pemikiran Aristoteles dalam metafisika adalah bahwa manusia dapat mencapai kebenaran (Mayer: 152). 

Dia menyatakan bahwa matter dan form itu bersatu, matter memberikan substansi sesuatu, dan yang memberikan pembungkusnya adalah form, jadi setiap objek terdiri dari matter dan form (Mayer: 155), menurutnya matter itu potensial dan form itu aktualitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun