Mohon tunggu...
Rikfaldi
Rikfaldi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang pengamat batu dan bumi beserta segala fenomena di dalamnya. "Past is The Key to The Future"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ilmu Alam: Kalender Kosmik (Rangkuman Evolusi Alam Semesta)

17 Oktober 2023   10:49 Diperbarui: 17 Oktober 2023   10:55 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sumber Gambar: Wikipedia | Dari: Eric Fisk


Berikut merupakan kalender kosmik yang merangkum seluruh evolusi alam semesta sepanjang 13,5 miliar tahun kemudian disusutkan menjadi 1 tahun (hitungan dalam kalender Masehi). Marilah kita coba melihat kalender tersebut. Perhitungannya sebagai berikut:

Skala waktu:

438 tahun =1 Detik kosmik

1,58 juta tahun = 1 Jam kosmik

37,8 juta tahun = 1 Hari kosmik

Alam semesta bermula saat terjadi dentuman besar (Bigbang) dari materi super padat dan panas yang lebih kecil dari atom tunggal (singularitas). Katakanlah itu pada 1 Januari pukul 00:00. Lalu pada tanggal 13 Januari merupakan awal mula pembentukan bintang-bintang purba. Pada tanggal 22 Januari, galaksi primordial (awal) terbentuk. Galaksi Bima Sakti (Milky Way) yang menampung matahari dan bumi kita baru terbentuk pada minggu pertama sekitar bulan Mei. Namun matahari dan bumi baru muncul tiga setengah bulan kemudian di minggu awal bulan September akibat akresi dari nebula. Atmosfir bumi waktu itu merupakan lingkungan yang sangat beracun kalau saja manusia telah hidup pada saat itu. Sekitar 3 minggu setelah bumi terbentuk, wujud hidup yang paling sederhana (Prokaryotes) berupa jasad renik mulai bermunculan di samudra purba pada tanggal 25 September. Wujud hidup ini mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan memakan karbon dan hidup dari cahaya matahari sambil melepas oksigen dan mengakibatkan perlahan-lahan langit berubah menjadi kebiruan. Pada awal bulan Oktober, Formasi batuan tertua yaitu Acasta Gneiss (Hedean Eon of Earth's Geological History) dan fosil tertua yaitu Cyanobacteria terbentuk di bumi. Satu bulan kemudian di bulan November, wujud hidup bersel banyak mulai hadir dan berproduksi. Perlahan-lahan makhluk-makhluk berkaki empat berkeliaran di muka bumi. Lalu pada tanggal 27 Desember hampir 1 tahun lewat tinggal beberapa hari sejak alam semesta terbentuk, bumi memasuki tahap yang disebut era Jurassic di mana iklim telah berubah menjadi iklim tropis . Dinosaurus dan reptil berkeliaran di daratan bumi. Namun, dinasti para raksasa ini tidak bertahan lama hanya dalam kurun waktu beberapa hari saja lalu pada 30 Desember mereka pun punah akibat dari tumbukan asteroid yang menghantam bumi. Hantaman benda angkasa tersebut menyebabkan iklim berubah sangat drastis dan memicu bencana katastrofe yang sangat masif di bumi.

Sumber Gambar: Wikipedia | Dari: Efbrazil
Sumber Gambar: Wikipedia | Dari: Efbrazil

Untuk mendapatkan gambaran mengenai manusia, kita perlu mengubah kalender kosmik dari bulan dan hari ini ke dalam satuan menit dan detik. Sepuluh menit menjelang tengah malam pada 31 Desember, berlangsung peristiwa yang selanjutnya mengubah wajah bumi yaitu kehadiran Homo Sapiens (manusia dalam bentuk modern seperti kita sekarang). Tiga menit kemudian manusia itu mulai melaut, berhasil menernakkan hewan-hewan, mengembangkan pertanian, menemukan seni, membangun peradaban sambil terus mencoba menundukkan alam. Penemuan sains yang memungkinkan adanya ilmu kesehatan dan adanya teknologi digital seperti sekarang ini terjadi sepanjang satu detik terakhir menjelang tengah malam saat berakhirnya 31 Desember. Jadi makhluk cerdas yang  rata-rata usia hidupnya sekitar 0,16 detik kosmik, baru beberapa menit saja menghuni alam semesta ini. Namun, di satu detik terakhir menjelang tengah malam itu hampir tidak ada tempat di bumi yang tidak tersentuh oleh jejaknya. Hampir tidak ada spesies yang tidak terpengaruh oleh kehadirannya baik secara langsung atau pun tidak langsung.

Sejarah kosmik ini membuat banyak orang begitu terpesona. Perjalanan waktu kosmik yang memungkinkan kita (makhluk hidup) ada di sini apabila ditinjau dari perspektif kosmologi hanya mungkin terjadi karena interaksi alam dan besaran-besaran fisikanya yang disebut besaran fundamental itu pas satu dengan yang lain. Gravitasi pas dengan listrik magnet dan pas dengan gaya nuklir. Laksana dawai-dawai musik yang ditala dengan begitu halusnya sehingga tidak ada satu nada pun yang sumbang. Dalam perspektif ilmu bumi dan ekologi, bumi ini merupakan suatu organisme dengan komponen-komponen penyusunnya saling menyatu membentuk interaksi untuk menjaga bumi dalam kesetimbangan (Gaia Hypothesis).  

Sumber Gambar: Wikipedia | Dari: Roelant Savery
Sumber Gambar: Wikipedia | Dari: Roelant Savery
 
Itulah alam semesta kita yang memungkinkan kita hadir. Alam semesta seperti ini sangat nyaman dan membuat kita betah. Kenapa? Sebab kita tidak merasa seperti makhluk asing yang disisipkan atau ditempatkan begitu saja. Kita berevolusi bersama, bergerak, berproses bersama dengan alam, bersama dengan makhluk hidup lainnya (hewan dan tumbuhan), bersama dengan bintang-bintang. Bahkan materi tubuh kita yaitu yang membentuk tubuh kita yang terdiri dari nitrogen, oksigen, besi, dan lain-lain tidak diproduksi oleh tubuh manusia sendiri melainkan produk dari alam.

Sumber Gambar: artstation.com| Dari: Vu Quang
Sumber Gambar: artstation.com| Dari: Vu Quang
Namun sejarah yang membuat takjub ini dan memesona karena tidak bercerita mengenai sesuatu di balik tabir kelam yang penuh dengan kebebasan. Semua serba baik semua serba tertata. Tidak ada kisah yang oleh Charles Darwin yang disebut sebagai perang organisme yang mengerikan tetapi senyap dan bengis. Kegelisahan Darwin disebabkan oleh persaingan brutal antar sesama organisme, maupun karena bencana kosmik. Dari sembilan puluh sembilan persen spesies yang pernah ada di bumi sekarang ini sudah punah dan itu terjadi jauh sebelum kehadiran manusia. Kehadiran manusia akan menambah jumlah yang punah dan kita pun bisa menambah jumlah manusia dan makhluk hidup lainnya hilang dalam skala yang lebih besar lagi.

Sumber Pustaka:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun