Mohon tunggu...
Rika Wulandari
Rika Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Institut Agama Islam Daar Uluum Asahan - Kisaran

Memiliki hobby membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ilmu Pendidikan Islam

12 Juli 2023   10:17 Diperbarui: 12 Juli 2023   10:28 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masyarakat terdidik dapat dipahami sebagai sekelompok orang yang telah mengenyam pendidikan. Dalam pengertian khusus, Langeveld berpendapat bahwa pendidikan adalah bimbingan yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaan. manusia, karena manusia disebut sebagai animal educandum dan animal educandus sekaligus, yaitu sebagai makhluk yang terpelajar dan makhluk yang mendidik. (Fuad Hassan , 2004:52)

Sebagai animal educandus dan animal educandus, pendidikan tidak bisa tidak dipahami sebagai upaya membudayakan, dan ikhtiar inilah yang melandasi sejarah kemanusiaan sebagai sejarah perkembangan peradaban. Henderson memberikan pengertian yang lebih luas, pendidikan adalah suatu proses pertumbuhan dan perkembangan, sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungan sosial dan fisiknya, berlangsung sepanjang hidup sejak manusia dilahirkan. Warisan sosial merupakan bagian dari lingkungan masyarakat, merupakan alat bagi manusia untuk mengembangkan manusia yang terbaik dan cerdas, untuk meningkatkan kesejahteraannya. (Uyoh Sadullah, 2003:55).

Dalam Islam sendiri pendidikan dipandang sangat penting, sehingga banyak pihak merasa perlu untuk memberikan definisi dan pengertiannya. Pendidikan menurut pengertian Yunani adalah pedagogik, yaitu ilmu membimbing anak. Bangsa Romawi memandang pendidikan sebagai educare yaitu mengeluarkan dan membimbing, tindakan mewujudkan potensi anak yang dilahirkan ke dunia. Orang Jerman memandang pendidikan sebagai Erziehung yang disamakan dengan educare, yaitu membangkitkan kekuatan terpendam atau mengaktifkan kekuatan/potensi anak.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan berasal dari kata dasar mendidik (educate), yaitu memelihara dan memberikan pembinaan (pengajaran, kepemimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan. Para ahli pendidikan mengalami kesulitan dalam merumuskan definisi pendidikan. Kesulitan ini antara lain karena banyaknya jenis kegiatan serta aspek kepribadian yang dipupuk dalam kegiatan tersebut. JOE Park, misalnya, merumuskan pendidikan sebagai seni atau proses menyampaikan atau memperoleh pengetahuan dan kebiasaan melalui pembelajaran sebagai pembelajaran. Dalam definisi ini penekanan kegiatan pendidikan ditempatkan pada pengajaran (instruksi). Sedangkan aspek kepribadian yang dibina adalah aspek kognitif dan kebiasaan.

Pentingnya Pendidikan

Berbicara tentang pendidikan, kita semua tahu betapa pentingnya pendidikan. Pendidikan, kemampuan, ilmu adalah salah satu aset yang kita miliki untuk hidup di era yang sulit ini.

Tentu saja pendidikan, kemampuan, wawasan dan pengetahuan adalah hal yang kita butuhkan. Dalam pendidikan, kita mendapatkan banyak hal. Namun entah mengapa, banyak sekali warga negara di Indonesia yang tidak mendapatkan pendidikan sebagaimana mestinya, terutama di daerah-daerah terpencil di seluruh Indonesia. Tampaknya kesadaran mereka akan pentingnya pendidikan perlu ditingkatkan.

Bagi suatu bangsa yang ingin maju, pendidik harus dipandang sebagai suatu kebutuhan, sebagaimana kebutuhan lainnya. Maka tentunya peningkatan kualitas pendidikan juga mempengaruhi perkembangan suatu bangsa. Mari kita ambil contoh Amerika, mereka tidak akan seperti sekarang ini jika --maaf -- pendidikan mereka setingkat dengan kita. Lalu bagaimana dengan Jepang? orang teknologi? Jepang sangat menghargai pendidikan, mereka rela mengeluarkan banyak uang hanya untuk pendidikan, bukan untuk kampanye atau hal lain tentang posisi seperti apa -- maaf -- yang dilakukan Indonesia. Ini seperti negara lain, seperti Malaysia dan Singapura, yang merupakan tetangga kita. (Maspa Makkawaru , 2019:16).

Mungkin sedikit demi sedikit Indonesia juga sadar akan pentingnya pendidikan. Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada tanggal 2 Mei ini menekankan atau mengambil tema pendidikan karakter untuk membangun peradaban bangsa dan sebagaimana diberitakan bahwa Kemendiknas telah menyediakan infrastruktur terkait akses informasi bekerja sama dengan MNC Group, melalui pembayarannya. TV, Indovision menyiarkan siaran televisi untuk pendidikan. Dan juga penyediaan taman membaca di pusat perbelanjaan. Namun apakah pendidikan karakter ini dapat merubah permasalahan yang sering kita hadapi dalam dunia pendidikan?

Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pengertian pendidikan dinyatakan: "Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya agar memiliki kekuatan spiritual keagamaan , pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Pendidikan karakter saat ini mutlak diperlukan tidak hanya di sekolah, tetapi di rumah dan di lingkungan sosial. Bahkan saat ini, peserta pendidikan karakter tidak lagi anak-anak hingga remaja, melainkan juga orang dewasa. Hal itu sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup bangsa ini. Bayangkan kompetisi apa yang akan muncul di tahun 2021? Yang jelas akan menjadi beban bagi kita dan orang tua saat ini. Saat itu, anak-anak zaman sekarang akan menghadapi persaingan dengan teman sebayanya dari berbagai belahan dunia. Bahkan kita yang masih akan bekerja di tahun itu pun akan merasakan perasaan yang sama. Tuntutan SDM berkualitas di tahun 2021 tentunya membutuhkan karakter yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun