Mohon tunggu...
Rika Suryani
Rika Suryani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Sosiologi

Mahasiswa semester 4 di tahun ajaran 2022 bulan januari-juli di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa bidang studi Pendidikan Sosiologi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Media Pembelajaran Yang Efektif di Masa Pembelajaran Daring Akibat Pandemi Covid-19

2 April 2022   13:25 Diperbarui: 2 April 2022   13:56 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Nama : Rika Suryani
Nim : 2290200053
Mata Kuliah : Media Pembelajaran dan TIK Pendidikan Sosiologi
Dosen Pengampu : Subhan Widiansyah, M.Pd

Virus corona yang berasal dari Negeri China telah berhasil memasuki ke Negeri kita Indonesia dan saat ini telah memasuki tahun ke-3 dari awal kemunculannya virus tersebut. Hal ini berdampak ke berbagai sektor usaha hingga ke bidang pendidikan.

Di bidang pendidikan, kementerian mengeluarkan kebijakan pada peraturan tentang pembelajaran di masa pandemi dilakukan secara daring atau online. Agar mencegah lonjakan masyarakat yang terpapar virus. Dengan adanya peraturan tersebut, para guru mau tidak mau harus mengikuti perubahan pembelajarannya. Pembelajaran yang saat ini sudah umum dilakukan di masa pandemi ialah menggunakan google meeting, zoom meeting, google classroom, dan video yang di upload ke youtube.

Yang jadi pertanyaannya, seberapa efektif kah pembelajaran saat ini? Apakah ada pengaruh negatif dari pembelajaran daring ini? Lalu bagaimanakah cara terbaik untuk efektifkan pembelajaran serta membuat para siswa-siswi tidak merasa bosan dengan metode pembelajarannya?

Menurut Ibu Sri Harnani, S.Pd (Guru di MTs Negeri 1 Kota Cilegon), menjelaskan dari pengalaman beliau mengajar secara daring ini tidaklah seefektif tatap muka. Pembelajaran daring ini bisa menjadi efektif jika ada kerja sama yang baik antara guru, murid dan orangtua karena saat pandemi seperti ini peran yang paling dibutuhkan adalah orangtua dirumah yang memberikan kontrol, mengarahkan, serta membimbing anak-anaknya di pembelajaran daring (Laman : Bdk Jakarta Kementerian Agama).

Dampak negatif dari pembelajaran daring ini ialah banyaknya siswa-siswi yang kurang menyerap atau kurang memahami isi materi pembelajarannya, sifat bermalas-malasan untuk sekolah online, agak mengganggu kesehatan mata yang terus menatap layar hp atau laptop, masih ada guru yang gagap teknologi, sinyal internet yang belum merata dan kuota yang diberikan oleh kemendikbud menjadi sia-sia karena masih belum maksimal membantu pembelajaran daring sebab daerah terpencil dan tertinggal tidak memiliki akses internet dan siswa-siswi yang malas untuk belajar ikut jadi alasan kurang maksimal, banyaknya siswa-siswi memilih untuk putus sekolah dan lebih memilih bekerja membantu keluarganya. (Info dari laman : Forum Wartawan Pendidikan dan Kebudayaan).

Meminimalisir dari dampak negatifnya pembelajaran daring bisa dimulai dari memberikan pelatihan menggunakan multimedia dalam pembelajaran daring kepada guru, peran orangtua yang mengarahkan dan membina anak-anaknya dalam membantu mereka dalam memahami isi materi dari pembelajarannya, memberikan motivasi dan membantu mereka yang tinggal daerah pendalaman seperti berusaha meyakinkan pendidikan itu penting meski pembelajaran di tahun pandemi ini dan membuka pemikiran bahwa kita harus menjadi manusia yang pintar dan kreatif untuk bisa bersaing dan punya kualitas agar bisa memiliki pekerjaan yang bagus dan membuat kehidupan lebih sejahtera, dan membantu mereka dengan peran guru yang bersedia langsung ke rumah siswa-siswi yang tinggal di pendalaman atau sulit untuk mengakses internetnya.

Setelah mengetahui dampak negatifnya, dalam pembelajaran daring ini harus memiliki strategi yang tepat agar membuat pembelajaran daring ini bisa efektif. Indikator efektivitas dalam kegiatan belajar mengajar ialah ketercapaian ketuntasan belajar, ketercapaian aktivitas belajar dalam kegiatan pembelajaran, respon positif siswa-siswi terhadap pembelajaran, dan hubungan antara aktivitas belajar siswa dengan hasil belajar. Menurut peneliti Harry Firman (1987) keefektifan program pembelajaran memiliki beberapa ciri yaitu; berhasil menghantarkan siswa mencapai tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan, memberikan pengalaman belajar yang atraktif, melibatkan siswa secara aktif sehingga menunjang pencapaian tujuan instruksional, memiliki sarana-sarana yang menunjang proses belajar mengajar.

Aspek hasil pembelajaran meliputi tinjauan terhadap hasil belajar siswa-siswi setelah mengikuti program pembelajaran yang mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan fsikomotorik. Aspek proses pembelajaran meliputi pengamatan terhadap keterampilan siswa-siswi, motivasi, responsif, kerjasama, partisipasi aktif, tingkat kesulitan pada penggunaan media, waktu serta teknik pemecahan masalah yang ditempuh siswa-siswi saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Aspek sarana penunjang pembelajaran meliputi tinjauan-tinjauan terhadap fasilitas fisik dan bahan serta sumber yang diperlukan siswa-siswi dalam proses belajar mengajar seperti ruang kelas, laboratorium, media pembelajaran dan buku-buku teks.

Kriteria ketuntasan belajar perorangan dan klasikal yaitu; siswa-siswi dikatakan tuntas secara individu jika siswa-siswi menyerap 75 sesuai kriteria ketuntasan minimal, siswa-siswi dikatakan tuntas secara klasikal apabila minimal 75 siswa-siswi mengalami ketuntasan individu. Jadi dalam penelitian ini siswa-siswi dikatakan tuntas secara klasikal jika jumlah siswa-siswi yang tuntas secara individu ≥ 75 dari jumlah seluruh siswa-siswi, model pembelajaran di katakan efektif meningkatkan hasil belajar siswa-siswi menunjukan perbedaan yang signifikan antara pemahaman setelah pembelajaran, model pembelajaran dikatakan efektif jika dapat meningkatkan minat dan motivasi apabila setelah pembelajaran siswa-siswi menjadi lebih termotivasi untuk belajar lebih giat dan memperoleh hasil belajar yang lebih baik serta siswa-siswi belajar dalam keadaan yang menyenangkan. Kesimpulannya, metode pembelajaran dikatakan berhasil atau tidaknya dilihat dari bagaimana keefektifan pembelajaran yang dapat memotivasi siswa-siswi menjadi lebih giat agar memperoleh hasil belajar yang memuaskan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun