Konsep pengembangan taman ini yaitu memberikan sarana prasarana untuk jogging track, pijat refleksi, tempat duduk, dan Taman Baca. Taman ini menyediakan tiga gazebo untuk beristirahat serta di tengah taman dibuat sebuah monumen yang bertuliskan Kota Wisata Batu, sebuah logo bertuliskan Shining Batu dengan latar belakang Gunung Panderman. Kondisi taman di malam hari sangat terang yang dilengkapi lampu-lampu bundar yang dipasang mengelilingi taman dan ramai pengunjung. .
Keberadaan taman hutan bondas ini lebih sepi pengunjung dibandingkan dengan taman lainnya seperti alun- alun kota (hasil survei primer, 11 April 2015). Pembangunan taman ini terkesan kurang diketahui oleh masyarakat, jika dilihat dari wilayah taman ini berada diantara wisata Jatim Park dan Museum Angkut. Taman Hutan Kota ini seharusnya dapat berpotensi untuk menarik pengunjung dari kota batu atau wisatawan luar kota. Aksesibilitas dan kondisi lingkungan sekitar taman yang sepi membuat kurangnya pengunjung yang ingin ke taman (Survei primer, 2015). Upaya pemerintah yaitu akan mengalokasikan untuk penambahan taman bermain (play groud) di taman hutan kota ini. Dalam penambahan fasilitas ini diharapkan dapat mengundang pengunjung untuk ke taman (Fauzi, Ikhsan. Surya.co.id Batu, 27 April 2015) .
Dalam peningkatan pengembangan taman hutan kota ini harus memperhatikan fungsi utama taman kota yaitu fungsi ekologis, fungsi sosial, fungsi estetika dan fungsi edukatif. Untuk itu diperlukan sebuah tindakan –tindakan sebuah penelitian mengenai Konsep Pengembangan taman hutan bondas berdasarkan evaluasi kinerja di Kota Batu sehingga dapat menarik pengunjung untuk datang ke taman dan mebuat lebih nyaman berada pada taman kota ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H