Mohon tunggu...
Rika Rosilawati
Rika Rosilawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Alumni Mahasiswa Universitas Majalengka

Melangkah yang pasti tanpa lelah

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Bandingan Karakter Tokoh Azzam pada Film

7 Januari 2022   20:05 Diperbarui: 16 Januari 2022   23:27 1486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

     Karya sastra merupakan struktur dunia rekaan, artinya realitas dalam karya sastra adalah realitas rekaan yang tidak sama dengan realitas dunia nyata, Karya sastra meskipun bersifat rekaan, tetapi tetap mengacu kepada realitas dalam dunia nyata (Noor, 2009:13). Dalam penulisannya, setiap karya sastra mengandung unsur-unsur struktur seperti kerangka desain yang menyatukan berbagai unsur film dan mempresentasikan jalan pikiran dari pembuat film. Film merupakan sarana hiburan yang berkembang menjadi alat komunikasi yang modern. Bahkan, menurut Prof. Effendy film tersebut merupakan medium komunikasi massa yang ampuh, bukan untuk hiburan saja tetapi untuk film mudah di terima bagi penikmatnya.  Rumah produksi film yang banyak dalam sebuah negara dapat diartikan sebagai negara yang produktif dalam pembuatan film. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki rumah produksi yang cukup banyak.

     Penelitian ini menggunakan teori satra bandingan dengan berlandaskan adanya proses pengaruh dari karya satu ke karya lainnya yang menjadi objek kajian. Sehingga dalam penelitian ini peneliti mencari persamaan dan perbedaan serta antara film "Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy  dan "Habibie dan Ainun" karya Hanung Bramantyo. Maka dapat berkaitan dengan karakter yang mengenai unsur pokok dalam diri manusia dengannya membentuk karakter psikologi seseorang dan membuatnya berperilaku sesuai  dengan dirinya dan nilai yang cocok dengan dirinya dalam kondisi yang berbeda-beda.

     Dengan cara mencari persamaan dan perbedaanya. Peneliti mendeskripsikan suatu sinopsis pada kedua film tersebut yang akan diperbandingkan dalam penelitian ini, adalah bagian perjuangan dan pengabdian pada tokoh utama laki-laki terhadap kedua film tersebut, cerita yang berupa detail cerita yang berbeda dari kedua film tersebut  bisa berupa tokoh, latar, karakter tokoh, ungkapan-ungkapan yang terdapat dalam persamaan dan perbedaan karakter tokoh utama yang dijadikan sebagai objek penelitian. Untuk mempermudah dalam perbandingan wujud satuan data yang diperbandingkan adalah persamaan dan perbedaan terhadap suatu perjuangan dan pengabdian pada film tersebut.

    Sebagaimana dalam teori-teori sastra bandingan ini merupakan salah satu dari sekian banyak pendekatan yang ada dalam ilmu sastra. Wellek dan Warren yang mengungkapkan, bahwa sastra bandingan adalah studi sastra yang memiliki perbedaan bahasa dan asal negara dengan suatu tujuan untuk mengetahui dan menganalisis hubungan dan pengaruhnya antara karya yang satu terhadap karya yang lain.  Menurut Remak (melalui Damono, 2015:1) sastra bandingan mengandung dua unsur penting, yaitu pertama sastra harus dibandingkan dengan sastra dan yang kedua sastra bisa dibandingkan dengan bidang seni dan bahkan bisa dibandingkan dengan disiplin ilmu lainnya. Sastra bandingan tidak hanya mencangkup satu bidang kajian, tetapi merupakan pandangan yang menyeluruh mengenai sastara, kebudayaan secara keseluruhan, dan lainmya.

    Studi ini merupakan upaya interdisipliner, yakni lebih banyak memperhatikan hubungan sastra menurut aspek waktu dan tempat. Dari aspek waktu, sastra bandingan dapat membandingkan dua atau lebih periode yang berbeda. Sedangkan konteks tempat, akan mengikat sastra bandingan menurut wilayah geografis sastra. Konsep ini mempresentasikan bahwa sastra bandingan memang cukup luas. Bahkan, pada perkembangan selanjutnya, konteks sastra bandingan tertuju pada bandingan sastra dengan bidang lain. Bandingan semacam ini, guna merunut keterkaitan antar aspek kehidupan.

    Dalam sastra bandingan, perbedaan dan persamaan yang ada dalam sebuah karya sastra merupakan objek yang akan dibandingkan. Remak menjelaskan bahwa dalam sastra bandingan yang dibandingkan adalah kejadian sejarah, pertalian karya sastra, persamaan dan perbedaan, tema, genre, style, perangkat evolusi budaya, dan sebagainya (1990: 13).

    Selain itu, dapat dipahami bahwa dasar perbandingan adalah persamaan dan pertalian teks. Jadi, terdapat hakikat kajian sastra bandingan adalah mencari perbedaan atau kelainan, di samping persamaan dan pertalian teks dan yang terpenting dari kajian sastra bandingan adalah bagaimana seorang peneliti mampu menemukan serta membandingkan kekhasan sastra yang dibandingkan. Bahwa objek kajian sastra bandingan bukan hanya berupa sastra tulis saja, namun bisa berupa karya sastra lisan. Damono (2005: 54) menyatakan sebagai berikut. Salah satu kegiatan yang sudah banyak dilakukan adalah membandingkan dongeng yang mirip dari berbagai negara, tidak terutama untuk mengungkapkan yang asli dan pengaruhnya terhadap yang lain, tetapi lebih untuk mengetahui kaitan-kaitan antara perbedaan dan persamaan yang ada dan watak suatu masyarakat. Dalam pengertian ini, dongeng mencakup segala jenis kisah yang dalam pengertian Barat dipilah antara lain menjadi mitos, legenda, dan fabel.

     Dari pendapat Damono di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sastra lisan menjadi salah satu objek dalam penelitian sastra bandingan yang cukup menarik, hal ini sesuai dengan pendapat Endraswara (201: 49) yang menyatakan sebagai berikut. Sastra lisan adalah bagian tradisi lisan yang sering berubah-ubah. Perubahan sebagai akibat salah ucap atau memang disengaja diucapkan keliru (diplesetkan). Semua kekeliruan itu ternyata dapat menjadi " pintu masuk" jalur sastra bandingan. Berkat penuh dengan aneka perubahan sastra lisan menarik dibandingkan satu sama lain. Dari situlah tantangan para peneliti sastra bandingan yang meneliti sastra lisan, mereka harus menemukan perubahan-perubahan atau varian dari cerita lisan yang terjadi di dalam masyarakat.

      Maka dapat dikaitkan dengan karakter yang merupakan unsur pokok dalam diri manusia yang dengannya membentuk karakter psikologi seseorang dan membuatnya berperilaku sesuai dengan dirinya dan nilai yang cocok dengan dirinya dalam kondisi yang berbeda-beda. Kata karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti "to mark" (menandai) dan memfokuskan, bagaimana men\gaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku. Oleh sebab itu, seseorang yang berperilaku tidak jujur, kejam, atau rakus dikatakan sebagai orang yang berkarakter jelek, sementara seoarang yang berperilaku jujur, suka menolong dikatakan sebagai orang yang berkarakter mulia. Jadi istilah karakter erat kaitanya dengan personality (kepribadian) seseorang. Seseorang bisa disebut orang yang apabila perilakunya sesuai dengan kaidah moral.

       Pada penilitian ini peneliti dapat mendeskripsikan sinopsis yang menggambarkan perjuangan dan pengabdian semasa hidupnya pada kedua film yang berbeda yaitu, "Ketika Cinta Bertasbih" karya Habiburrahman El Shirazy, dan "Habibie dan Ainun" karya Hanung Bramantyo yang berkaitan dengan kajian sastra bandingan. Sehingga peneliti dapat menganalisis pada adegan atau konteks yang mengangkat perjuangan dalam hal perjuangan hidup, kisah cinta dan pengabdian pada tokoh Azzam dan Rudy Habibie, peneliti pula dapat memberikan bukti gambar ketika adegan atau konteks berlangsung yang berfokus terhadap persamaan dan perbedaan pada kedua film tersebut. Sehinga peneliti dapat menyimpulkan sinopsis terlebih dahulu.

Sinopsis Film Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy

      Film yang menceritakan kehidupan tokoh utamanya Khairul Azzam, seorang mahasiswa Indonesia yang sedang menuntut ilmu di Al-Azhar University, Kairo. Cerita yang bisa menjadi inspirasi bagi kita, ketika melihat bagaimana kerja keras sang tokoh yang menuntut ilmu sekaligus berjuang menghidupi ibu dan adik-adiknya di kampung. Cerita yang juga bisa menuntun kita, ketika melihat usaha dan perjuangan Khairul Azzam dalam menemukan jodohnya dengan tetap selalu teguh berpedoman kepada ajaran agama.

Azzam adalah seorang pemuda sederhana yang memilih untuk menuntut ilmunya di Kampus Universitas Al Azhar, Kairo. Azzam dikenal sebagai sosok yang tegas dan dewasa. Dia sangat memegang teguh prinsip-prinsip Islam dalam kehidupan sehari-harinya. Di kalangan teman-temannya pun Azzam menjadi panutan dan sosok yang bisa diandalkan.

Setelah bapaknya meninggal, sebagai anak tertua dalam keluarganya, dialah yang menanggung kehidupan keluarganya di Solo. Oleh karena itu, selain sebagai mahasiswa, dia juga bekerja keras sebagai pembuat tempe dan bakso untuk menghidupi ibu dan adik-adik perempuannya di Indonesia serta kehidupannya sendiri di Cairo. Bahkan Azzam, rela meninggalkankuliahnya untuk sementara dan lebih berfokus untuk mencari rezeki. Meski terkadang ada rasa iri melihat teman-teman satu angkatannya yang sudah terlebih dahulu lulus, bahkan ada yang hampir menyelesaikan S2-nya tapi Azzam segera sadar kalau dia tidak sama dengan teman-temannya yang lain. Azzam lebih dikenal sebagai tukang tempe di kalangan mahasiswa Indonesia yang sedang kuliah di Al Azhar.

Azzam juga sering mendapatkan undangan dari duta besar Indonesia yang ada di Mesir untuk memenuhi kebutuhan konsumsi pada acara-acara kebesaran. Jadi, selain terkenal di kalangan mahasiswa sebagai tukang tempe, Azzam juga terkenal di kalangan para duta besar.

Saat bekerja itulah Azzam mengenal sosok Eliana. Eliana adalah sosok yang sempurna secara fisik. Putri duta besar, cantik, dan salah seorang lulusan Universitas di Jerman. Akan tetapi, prinsip-prinsi keislaman yang Azzam pegang teguh membuat Azzam mampu menepis perasaannya.

Saat bekerja juga Azzam secara tidak sengaja bertemu dengan Anna Althafunnisa. Dialah perempuan yang memikat hatinya dan hendak ia lamar. Namun, status sosialnya membuat Azzam ditolak. Yang lebih mencengangkan Azzam adalah Anna justru menerima lamaran dair Furqan, sahabat Azzam sendiri yang memiliki status sosial lebih tinggi daripada Azzam.

Pernikahan Anna dan Furqan berlangsung dan mereka hidup dengan baik. Begitu juga pada Azzam, setelah Anna menikah, ibunya menyuruh agar Ia segera mencari pasangan hidup, dan Azzam pun mencari pendampingnya. Banyak wanita yang sudah dilamarnya, tapi selalu ada saja yang tidak cocok untuk dirinya, hingga suatu saat lamaran diterima seorang wanita dan hampir terjadi akad, harus terputus karena suatu kecelakaan yang menyebabkan Ibunya meninggal dan Ia lumpuh untuk beberpa waktu yang cukup lama.

Selama 6 bulan Anna dan Furqan dalam kehidupannya yang baik saja, dan saat itu juga hubungan mereka retak, Furqan menceritakan pada Anna bahwasanya dia sudah tidak perjaka lagi sebelum menikah dengan Anna dan dipastikan terkena HIV dan karena itu juga Ia tidak pernah menyentuh Anna, sehingga akhirnya Ia terpaksa memberi kebebasan untuk Anna (cerai).

Sinopsis FilM Habibie dan Ainun karya Hanung Bramantyo

     Film ini menceritakan tentang perjalanan awal kehidupan Rudy Habibie saat menuntut ilmu di Jerman. Film ini mengisahkan perjuangan kisah cinta Rudy Habibie dan Ainun sebagai pasangan muda yang tinggal di Negara orang sampai akhirnya Rudy Habibie dipanggil pulang untuk menjadi Presiden Indonesia. Puncaknya film ini juga menceritakan kesedihan Rudy Habibie atas kepergian Ainun yang disebabkan kanker ovarium stadium lanjut.

Kisahnya bermula ketika Habibie muda yang biasa dipanggil Rudy berangkat ke Jerman untuk melanjutkan pendidikan tingginya melalui jalur beasiswa. Di Jerman, Rudy bersahabat dengan beberapa mahasiswa Indonesia lainnya seperti Peter Manumasa (Pandji Pragiwaksono), Liem Keng Kie (Ernest Prakasa) dan Poltak Hasibuan (Boris Bokir).

Mimpi Rudy untuk mengembangkan teknologi dirgantara di Indonesia menjadi bahan tertawaan mahasiswa Indonesia lainnya karena dinilai terlalu muluk. Mimpinya itu bahkan menimbulkan konflik internal di kalangan perhimpunan mahasiswa Indonesia. Tapi dukungan dari ibunya dan amanah ayahnya untuk tidak berhenti berjuang, membuat Rudy tetap semangat dan yakin akan mimpinya.

Ternyata Rudy Habibie seorang genius ahli pesawat terbang yang punya mimpi besar: berbakti kepada bangsa Indonesia dengan membuat pesawat terbang untuk menyatukan Indonesia. Sedangkan Ainun adalah seorang dokter muda cerdas yang dengan jalur karier terbuka lebar untuknya.

Pada tahun 1962, dua kawan SMP ini bertemu lagi di Bandung. Habibie jatuh cinta seketika pada Ainun yang baginya semanis gula. Tapi Ainun, dia tak hanya jatuh cinta, dia iman pada visi dan mimpi Habibie. Mereka menikah dan terbang ke Jerman. Hidup mereka tidaklah mudah, banyak pengorbanan, rasa sakit, kesendirian, serta godaan harta dan kuasa mereka hadapi selama di Jerman hingga kembali ke Tanah Air. Rudy Habibie terus bekerja untuk membuat mimpinya menjadi nyata. Lika-liku ia hadapi sampai akhirnya pria kelahiran Parepare itu berhasil menduduki kursi Menteri hingga Presiden Republik Indonesia.

Di tengah Habibie menjabat menjadi presiden, kesehatan Ainun semakin menurun. Ia tak berani memberitahu suaminya karena tidak ingin menambah beban pikirannya. Sampai akhirnya Ainun jatuh pingsan saat memberikan pidato. Saat mengetahuinya, Habibie merasa sangat terpukul. Ternyata penyakit lama Ainun kambuh lagi. Ainun adalah segalanya bagi Habibie. Ia sangat mencintainya, baginya, Ainun adalah mata untuk melihat hidupnya. Begitupun Ainun, Habibie adalah pengisi kasih dalam hidupnya.

Hasil Penelitian

Maka dari hasil penelitian film dalam bentuk persamaan, terhadap suatu pengabdian padafilm "Ketika Cinta Bertasbih" karya Habiburrahman El Shirazy dan "Habibie dan Ainun" karya Hanung Bramantyo sebagai berikut.

1. (Pengabdian Azzam terhadap pendidikan) Film Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy

Waktu: 1: 04: 46

Latar Tempat: Di Kampus

Latar Waktu: Siang Hari

Dok. Sinemart Pictures
Dok. Sinemart Pictures

Menit: 1:06:46

Latar Tempat: Di Kampus

Latar Waktu: Siang Hari

    Dalam cerita film Ketika Cinta Bertasbih ini menceritakan seorang laki-laki yang tentunya memiliki jiwa pengabdian, pekerja keras yang sangat tinggi, dia berhasil menuntut ilmu di Al-Azhar University Kairo, dengan pengabdiannya tidak sia-sia. Dapat dilihat pada gambar disamping. Yang menunjukkan bahwa dirinya sedang berada dikampus, dan melakukan aktifitas diluar kelas, dirinya sedang melihat bagan yang penuh dengan lembaran-lembaran kertas yang pastinya tersimpan banyak informasi penting.

    Laki-laki tersebut bernama Abdullah Khairul Azzam (Cholid Asadil Alam) pemuda tampan berusia 28 tahun yang cerdas dari sebuah desa di Jawa Tengah. Dari kecil, azzam sudah terlihat sebagai anak yang sangat baik budi pekertinya. Atas usahanya yang gigih dia  menuntut ilmu di Kairo karena dia berhasil memperoleh beasiswa untuk belajar di Al-Azhar University Kairo, selepas menamatkan Aliyah di desanya. Baru satu tahun di Kairo dan menjadi mahasiswa berprestasi peraih predikat Jayyif Jiddan (lulus dengan sempurna).

2. (Pengabdian Rudy Habibie terhadap pendidikan) Film Habibie & Ainun karya Hanung Bramantyo)

MD Pictures 
MD Pictures 

Menit: 2:42

Latar Tempat: Aachen, Jerman

Latar Waktu: Siang Hari

MD Pictures 
MD Pictures 

Menit: 4:00

Latar Tempat: Di Perpustakaan

Latar Waktu: Siang Hari

  Dari film Habibie & Ainun tentunya memiliki persamaan dengan film Ketika Cinta Bertasbih, yang sama-sama sedang melaksanakan pengabdiannya untuk masa depan, dengan menuntut ilmu di luar negeri. Rudy Habibie menuntut ilmu Aachen, Jerman dirinya pengabdiannya untuk masa depan, dengan menuntut ilmu di luar negeri. Rudy Habibie menuntut ilmu Aachen, Jerman dirinya mendapatkan beasiswa untuk menempuh pendidikan diluar negeri. Pada ilustrasi gambar Rudy Habibie sedang di perpustakaan.

  Perpustakaan disini yang memiliki arti institut yang mengumpulkan pengetahuan tercetak dan terekam, mengelolanya dengan cara khusus guna memenuhi kebutuhan intelektualitas para penggunanya melalui beragam cara interaksi pengetahuan.

Seperti Rudy habibie, dirinya sedang menimba ilmu yang ingin dijadikan patokan untuk masa depannya. Kalau dilihat dia memiliki kepribadian yang sangat rajin, dan pekerja keras. Maka sama dengan kepribadiannya tokoh Azzam dalam film Ketika Cinta Bertasbih.

MD Pictures 
MD Pictures 

Menit: 4:04

Latar Tempat: Di Kelas

Latar Watktu: Siang hari

MD Pictures 
MD Pictures 

Menit: 4:06

Latar Tempat: Di Kelas

Latar Watktu: Siang hari

MD Pictures 
MD Pictures 

Menit: 4:16

Latar Tempat: Di Kelas

Latar Watktu: Siang hari

MD Pictures 
MD Pictures 

Menit: 4:00

Latar Tempat: Di kelas

Latar Waktu: Siang Hari

  Dalam ilustrasi gambar tersebut, Rudy Habibie dikenalkan terhadap seorang pria tua yang ingin mengetahui kemampuan Rudy Habibie untuk dijadikan kerjasama dengan dirinya. Pada dialog disana Rudy Habibie sebagai pribadi yang sangat memiliki pola pikir yang jenius. Pada dialog tersebut mengatakan bahwa: "Habibie jurusan dari konstruksi ringan, dia sedang menyelesaikan tugas akhirnya diploma Arbeit, dia pula sudah lulus ujian dengan rata-rata sangat baik hanya dalam 4 tahun". Rudy Habibie dengan umur yang masih 25 tahun sudah sangat berbakat sekali, dan Rudy Habibie pun menampilkan dalam kemampuannya dirinya mempraktekkan suatu rumus yang ditulis dipapan tulis.

 Pada akhirnya Rudy Habibie tidak sia-sia menemui seorang yang lebih tinggi dari kemampuannya. Rudy pun diberi kepercayaan bahwa dirinya memang orang yang jenius dan patut untuk diajak bekerjasama dalam membangun suatu proyek atau perusahaan.

Berikut persamaan, terhadap suatu bentuk persamaan dalam hal perjuangan pada film "Ketika Cinta Bertasbih" karya Habiburrahman El Shirazy dan "Habibie dan Ainun" karya Hanung Bramantyo sebagai berikut.

3. (Perjuangan Azzam terhadap apa yang diraihnya) Film Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy

Dok. Sinemart Pictures
Dok. Sinemart Pictures

Menit: 2:43

Latar Tempat: Jerman

Latar Watktu: Siang hari

Dok. Sinemart Pictures
Dok. Sinemart Pictures

Menit: 2:54

Latar Tempat: Ruang Produksi Tempe

Latar Waktu: Siang Hari

Dok. Sinemart Pictures
Dok. Sinemart Pictures

Menit: 9:21

Latar Tempat: Pangkalan Jualan

Latar Waktu: Malam Hari

    Pada ilustrasi gambar tersebut, Azzam sering mendapatkan undangan dari duta besar Indonesia yang ada di Mesir untuk memenuhi kebutuhan konsumsi pada acara-acara kebesaran. Jadi, selain terkenal di kalangan mahasiswa sebagai tukang tempe, dan tukang ikan bakar, Azzam juga terkenal di kalangan para duta besar. Dengan perjuangannya Azzam membiayai pula dirinya dari usaha kecil-kecilan milik dia, dengan sangat giat bekerja keras karena jauh dari orangtua dirinya harus memang benar-benar hidup mandiri. Dari sisi tersebut Azzam pula dikenal sebagai pribadi yang sangat ramah dirinya tetap memiliki kerendahan hati walaupun dia mendapatkan beasiswa di luar negeri.

Dok. Sinemart Pictures
Dok. Sinemart Pictures

Menit: 1:04:59

Dok. Sinemart Pictures
Dok. Sinemart Pictures

Menit: 1:05:03

Dok. Sinemart Pictures
Dok. Sinemart Pictures

Menit: 1:06:04

Latar Tempat: Di rumah masing-masing

Latar Waktu: Siang hari dan Malam hari

   Perjuangan Azzam disini, dirinya memang sengaja kuliah sambil kerja semenjadi bapaknya meninggal, dirinya seperti tulang punggung keluarga, sehingga membiayai pula adiknya yang ada dikampung dan ibunya yang ada dikampung. Dengan perjuangan Azzam kuliah sambil bekerja agar dapat membiayai sekolah adiknya pula. Sepertinya Azzam kuliah pun di nomor duakan.

   Maka disanalah terlihat kepribadian Azzam dalam berjuang, bekerja keras untuk kehidupan pribadinya, dan keluarganya. Maka Azzam tidak patah semangat untuk membangun usahanya sendiri.

4. (Perjuangan Rudy Habibie terhadap apa yang diraihnya) Film Habibie dan Ainun karya Hanung Bramantyo

MD Pictures
MD Pictures

Menit: 35:45

Latar Waktu: Siang Hari

Latar Tempat: Kantor Perusahaan Kereta Api

MD Pictures
MD Pictures

Menit: 36:54

Latar Waktu: Siang Hari

Latar Tempat: Perusahaan Kereta Api

MD Pictures
MD Pictures

Menit: 38: 21

Latar Waktu: Siang Hari

Latar Tempat: Perusahaan Kereta Api

 Dari keseluruhan ilustrasi pada gambar perjuangan Rudy Habibie terhadap prestasi yang diraihnya sehingga impian Rudy Habibie tercapai. Pada awal yang dilakukan Rudy Habibie menciptakan kereta api, ada sebuah perusahaan yang ingin bekerja sama dengannya. Perusahan tersebut menguji kemampuan Rudy Habibie dalam menciptakan sebuah gerbong kereta api, dirinya mencoba untuk mengatur suatu tekanan gerbong kereta api agar gerbong tersebut berjalan dan beroperasi. Pada akhirnya dengan upaya yang tadinya diragukan oleh atasannya bahwasannya "apakah Rudy Habibie bisa berhasil menciptakan suatu gerbong kereta api", ternyata Rudy Habibie berhasil dalam semua itu, kerja keras dan usahanya tidak sia-sia. Sehingga atasan perusahaannya yang tidak menduga bahwa Rudy Habibie berhasil menciptakan sebuah gerbong yang dia kerjakan. Atasannya pun memberika ucapan dan penghargaan setelah Rudy Habibie berhasil melakukan semua itu, demi Rudy Habibie perusahaan itu percaya dengan tenaga kerja kerasnya Rudy Habibie.

MD Pictures
MD Pictures

Menit: 54:29

Latar Waktu: Siang Hari

Latar Tempat: IPTN Bandung

MD Pictures
MD Pictures

Menit: 54: 32

Latar Waktu: Siang Hari

Latar Tempat: Perusahaan Perancangan Pesawat Terbang

MD Pictures
MD Pictures

Menit: 1:08:11

Latar Waktu: Siang Hari

Latar Tempat: Bndara, Bandung

MD Pictures
MD Pictures

Menit: 1:09:33

Latar Waktu: Siang Hari

Latar Tempat: Bandara. Bandung

MD Pictures
MD Pictures

Menit: 1:12:15

Latar Waktu: Siang Hari

Latar Tempat: Bandara, Bandung

MD Pictures
MD Pictures

Menit: 1:30:32

Latar Waktu: Siang Hari

Latar Tempat: Bandara, Bandung

   Beberapa lama kemudian, mimpi Rudy Habibie untuk mengembangkan teknologi dirgantara di Indonesia. Ketika Rudy Habibie memiliki mimpi tersebut ternyata menjadi bahan tertawaan mahasiswa Indonesia lainnya karena muluk. Mimpinya itu bahkan menimbulkan konflik internal di kalangan perhimpunan mahasiswa Indonesia.  Tapi dnegan dukungan dari ibunya dan amanah ayahnya untuk tidak berhenti berjuang, membuat Rudy Habibie tetap semangat dan yakin pada dirinya bahwa dirinya bisa melakukan semua itu dengan mendapatkan keberhasilan. Dalam perancangan pesawat terbang Rudy Habibie selalu mengontrol pekerjanya akan mengetahui tentang perkembangan pekerjaan mereka. Pada kala itu Rudy Habibie hampir menyerah dengan segala usaha yang dia lakukan ternilai negatif di mata orang-orang yang akan menjatuhkan mimpi Rudy Habibie dan yang tidak pernah percaya terhadap impiannya, tetapi Rudy Habibie menguatkan dirinya bahwa percaya dan yakin dirinya bisa menghadapi terhadap segala rintangan yang dia hadapi dengan isu-isu bahwa pertanggungjawaban Rudy Habibie di tolak, sehingga dikuatkan oleh Ainun atas permasalahan yang sedang dihadapi oleh Rudy Habibie, tutur Ainun "Ada banyak cara untuk mencintai negeri ini."

Tidak lama kemudian dnegan hasil kerja kerasnya Rudi Habibie akan menyaksikan pesawat yang telah ia impikan dan diberi nama pesawat N250, dan ketika peluncuran pesawat N250 disaksikan oleh bapak Presiden Soeharto dan ibu Mega Wati. Pada akhirnya pesawat N250 berhasil terbang. Rudy Habibie disambut dengan penuh kebanggaan dari tamu undangan, sehingga mengucapkan selamat atas keberhasilan yang Rudy Habibie impikan yang menjadi kenyataan.

Benar-benar Rudy Habibie seorang genius ahli pesawat terbang yang punya mimpi besar: berbakti kepada bangsa Indonesia dengan membuat pesawat terbang untuk menyatukan Indonesia. Lika-liku ia hadapi sampai akhirnya pria kelahiran Prepare itu berhasil menduduki kursi Menteri hingga Presiden Republik Indonesia.

Jadi hasil deskripsi dari kedua film "Ketika Cinta Bertasbih" karya Habiburrahman El Shirazy dan "Habibie dan Ainun" karya Hanung Bramantyo dari bentuk perbedaannya sebagai berikut.

   Perbedaan dari kedua film yang berjudul "Ketika Cinta Bertasbih" karya Habiburrahman El Shirazy dan "Habibie dan Ainun" karya Hanung Bramantyo. Kedua film tersebut tentunya memiliki perbedaan dari soal percintaannya dari film "Ketika Cinta Bertasbih" sendiri lebih menonjolkan terhadap ajaran agama. Yang dapat dibedakan terlihat pada konteks "Karena Azzam masih mendambakan wanita muslimah." Lalu menghadirkan kisah percintaan bukan sekedar terhadap lawan jenis tapi jauh mengungkapkan kecintaan terhadap Allah, sehingga memiliki akhir kisah yang tidak terduga pada saat itu Allah berkehendak lain dimana pernikahan Azzam akhirnya cerai dengan seorang wanita yang bernama Anna Althafunnisa.

  Berbeda dengan film "Habibie dan Ainun" . pada filmnya Rudy Habibie sudah menyimpan rasa terhadap wanita yang bernama Ainun dari ucapan Rudy Habibie terhadap Ainun "Baginya semanis gula." Akan tetapi Ainun ternyata dia tidak hanya jatuh cinta, dia iman pada visi dan mimpi Rudy Habibie. Dalam film "Habibie dan Ainun", ini tidak menonjolkan kedalam hal ajaran agama lebih menonjolkan terhadap suatu kisah yang keduanya saling memiliki rasa untuk sama-sama berjuang, membangun apa yang ingin mereka raih, sehingga memiliki proses yang sangat panjang dalam kisah percintaannya Ainun disana menemani Rudy Habibie dari nol ketika Rudy Habibie akan patah semangat, mengeluh, tetapi Ainun tidak pernah berhenti selalu memberikan semangat padanya karna yakin bahwa suaminya akan berhasil dalam proses yang dia impikan. Tetapi Allah berkehendak lain ketika Ainun jatuh sakit Rudy Habibie pun selalu melengkapi dia selalu memberikan semangat terhadapnya, hanya waktu terus berputar Maut memisahkan mereka karena Ainun jatuh sakit Rudy Habibie hanya berserah diri kepada Allah hanya bisa mengikhlaskan kepergian Ainun.

   Jadi dari kedua film tersebut memiliki perbedaan satu sama lainnya, dapat dilihat dari kisah perjalanan cinta yang mereka ukir, dari sudut pandangan untuk mendapatkan seorang wanita yang mereka inginkan, sehingga takdir berkata lain, dari kisah cintanya ada yang ditinggalkan terlebih dahulu oleh istrinya, ada yang diceraikan pula.

   Maka, kita dapat mengambil hal positif dari perjalanan kisah kedua film tersebut. . Sebaik dan sehebat apapun usaha manusia tentu semua kembali kepada takdir Tuhan kalau memang Tuhan mengijinkan semua bisa terjadi. Kalau kita selalu berlaku ikhlas segalanya karena Allah dan mengharap ridha-NYA pasti Allah akan memberikan yang terbaik untuk kita juga pasangan kita karena Allah maha tahu akan segala sesuatu diluar batas kemampuan manusia.

   Dari hasil penelitian ini dapat mengambil kesimpulan terhadap kedua film tersebut dilihat dalam bentuk persamaan. Bahwa sastra bandingan adalah studi sastra yang memiliki perbedaan bahasa dan asal negara dengan suatu tujuan untuk mengetahui dan menganalisis hubungan dan pengaruhnya antara karya yang satu terhadap karya yang lain. Seperti pada film "Ketika Cinta Bertasbih", karya Habiburrahman El Shirazy dan film "Habibie dan Ainun", karya Hanung Bramantyo dari kedua film tersebut tentunya memiliki persamaan dan perbedaan yang diangkat pada perjuangan dan pengabdian tokoh utama.

   Kedua film yang memiliki perjuangan demi menggapai cita-cita yang mereka impikan. Mereka memiliki kepribadian yang pekerja keras, siap mengambil resiko dalam rintangan yang akan melewati untuk kesuksesan mereka, dan bertanggung jawab. Persamaannya dapat dilihat dari hal mereka sama-sama pendidikan diluar negeri, mereka memiliki prinsip hidup yang harus mereka jadikan pilihan utama dalam kehidupannya. Dalam perbedaannya mengenai soal percintaan mereka yang dipisahkan oleh takdir, dan mendapatkan cintanya mereka dengan jalan yang berbeda dalam film "Ketika Cinta Bertasbih", tentunya sangat menonjolkan terhadap ajaran agama, untuk memilih pasangan hidup. Berbeda dengan film "Habibie dan Ainun", tidak menonjolkan terhadap ajaran agama tetapi lebih menonjolkan pada membangun percintaan mereka dengan penuh impian, dengan penuh perjuangan dalam halnya Ainun menemani kesuksesan Rudy Habibie sampai Rudy Habibie berhasil menduduki kursi Menteri hingga Presiden Republik Indonesia.

    Dapat disimpulkan dari  karakter kedua film yang berbeda terhadap tokoh utama laki-laki tentunya memiliki karakter, sehingga karakter disini dapat dimaknai sebagai nilai dasar yang membangun pribadi seseorang, terbentuk baik karena pengaruh hereditas maupun pengaruh lingkungan, yang membedakannya, serta diwujudkan dalam sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas setiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara.

DAFTAR PUSTAKA 

Damono, Sapardi Djoko. 2015. Sastra Bandingan Pengantar Ringkas. Ciputat: Editum.

Damono, Sapardi Djoko. 2005. Pegangan Penelitian Sastra Bandingan. Jakarta : Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional

Endraswara, Suwardi. 2011. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Caps.

Moleong, L. J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mahsun. 2012. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: Rajawali Pers.

Noor, Redyanto. 2009. Pengantar Pengkajian Sastra. Semarang: Fasindo.

Purba, Antilan. 2012. Sastra Indonesia Kontemporer. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Remak, Henry H.H. (1990). "Sastra Bandingan: Takrif dan Fungsi" dalam Sastra Perbandingan Kaedah dan Persfektif. Newton P.  Stallnencht dan Horst Frenz (Ed). Penerjemah Zazila Sharif. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa (Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistis). Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun