Mohon tunggu...
Riki Goi
Riki Goi Mohon Tunggu... Lainnya - S1-Ilmu Politik

"Menjadi Hebat dengan Mempertajam Daya Kritis Anak Muda"

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rasa

22 September 2024   14:02 Diperbarui: 22 September 2024   14:07 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maaf aku lancang,
Kau terlalu indah untuk tidak aku hiraukan,
Rasanya tidak mungkin untuk aku lupakan,
Aku hanyut dalam genggaman rasa yang menembus cakrawala,

Kamu yang menaburkan rasa,
Aku mencintaimu dalam setiap hembusan nafas,
Senyum dan tawa yang kau tawarkan,
Menumbuhkan benih rasa disetiap saatnya,

Dalam rasa yang kian membara,
Aku hanya ingin memastikan,
Luka tidak akan kau dapat saat kita bersama,
Sebab kau bidadari yang tak pantas aku hancurkan,


Kau yang kini masih sebatas rasa dibalik angan,
Aku hanya ingin kita bertukar diam dalam pelukan,
Bertukar senyum kala senja tenggelam,
Hingga malam menutup jiwa.


Riki Goi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun