Maaf aku lancang,
Kau terlalu indah untuk tidak aku hiraukan,
Rasanya tidak mungkin untuk aku lupakan,
Aku hanyut dalam genggaman rasa yang menembus cakrawala,
Kamu yang menaburkan rasa,
Aku mencintaimu dalam setiap hembusan nafas,
Senyum dan tawa yang kau tawarkan,
Menumbuhkan benih rasa disetiap saatnya,
Dalam rasa yang kian membara,
Aku hanya ingin memastikan,
Luka tidak akan kau dapat saat kita bersama,
Sebab kau bidadari yang tak pantas aku hancurkan,
Kau yang kini masih sebatas rasa dibalik angan,
Aku hanya ingin kita bertukar diam dalam pelukan,
Bertukar senyum kala senja tenggelam,
Hingga malam menutup jiwa.
Riki Goi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H