Mohon tunggu...
Riki Goi
Riki Goi Mohon Tunggu... Lainnya - S1-Ilmu Politik

"Menjadi Hebat dengan Mempertajam Daya Kritis Anak Muda"

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Salahkah Ketika Bumi Murka

7 Maret 2021   19:45 Diperbarui: 7 Maret 2021   21:00 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merinding bumi merintih,
Deru ombak memecah karang,
Samudera menjerit dan merana,
Sakit yang lama tak dihiraukan,

Akankah sembuh,
Bila manusia masih saja acuh,
Bukan lagi pantai yang biru,
Melainkan hitam pekat derita yang dipikul,

Penghuni bumi berkulit apatis,
Sifa dasar yang tak pernah puas, Keserakahan yang melampaui batas,
Akhirnya bumi cacat dan lumpuh berkepanjangan,

Dari alergi sampah plastik,
Sesak napas udara tercemar,
Paru-paru basah limbah pabrik tergenang,
Sampai didiagnosa kanker ganas bumi kiamat.

Jangan salahkan alam bila ia murka,
Samudera yang indah akan menjadi ganas,
menelan korban jiwa ketika  tsunami menyapa,
Sungai yang tenang akan mengamuk
dan melahap banyak nyawa bila banjir bersilaturahmi,

Jangan salahkan bumi,
Bila gunungnya mabuk dan memuntahkan material kebosanan,
Yang muak dengan perilaku manusia,
Yang membabi-buta memeras alam.

Apakah Salah Ketika Bumi Murka??

        Riki Goi
        Kupang, 7 Maret 2021
        Pantai Sulamanda
       

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun