Mohon tunggu...
Rikardus Hibur
Rikardus Hibur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Berimajinasi

Suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Antara Cinta dan Harta

1 April 2023   02:34 Diperbarui: 1 April 2023   02:40 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku perhatikan dari kejauhan sana dengan begitu jelas melihat ada sepasang kekasih yang terbelenggu dalam sebuah pikiran. 

Entah apa yang dipikirkan tetapi dengan mata kacaku aku melihat mereka dalam kebingungan.

Ketika aku hampir mau mendekati mereka tiba-tiba suara terdengar dari dalam gubuk " hei jika kau tidak bisa mewujudkan permintaan itu,.maka kalian harus dipisahkan" mendengar suara lantang itu mataku langsung berbalik arah, dan tiba-tiba nampak wajah penuh dengan kemarahan yang keluar dari dalam gubuk sambil mengatakan engkau tidak bisa memilikinya sebelum engkau mewujud permintaan dariku.

Badan kekar, mata melotot mengekspresikan bahwa kakek tua itu menandakan kemarahan seolah-olah langit yang begitu cerah seketika akan berubah menjadi mendung yang menandakan hujan akan segera tiba.

Antara kebingungan dan rasa penasaran dilintas pikiranku mempertanyakan apa yang sedang terjadi, tiba-tiba nenek tua datang secara tiba-tiba sambil berlari menuju ke arahku dan langsung mengatakan hei anak mudah sedang apa kau disini, apakah kekasih dari anakku bagian dari keluargamu ? Mataku melotot mendengar perkataan itu sambil menjawab kekasih yang mana yang dimaksudkan oleh nenek ? Tangan yang tua keriput itu menjuk kearah lelaki tampan yang masih beridiri di depan sana, itu adalah kekasih dari anakku.

Mendengar perkataan itu dalam hati kecilku mengatakan jika dia benar-benar kekasih dari anakmu lantas kenapa Bisingan yang tadi aku dengar itu terjadi, tetapi selagi aku memikirkan hal itu terdengar suara yang penuh dengan kelembutan mengatakan " pa berikan dia kesempatan aku tau dia adalah laki-laki yang bertanggung jawab " ketika aku mendengar perkataan itu mataku langsung memandang kearah gadis dan aku melihat gadis itu nampaknya sedang menangis.

Wajah yang cantik jelita ditambah dengan mata yang sipit memohon didepan lelaki badan kekar itu namun yang aku lihat lelaki tua itu tidak memperdulikan tangasian itu.

Sungguh merasah kasihan melihat apa yang dilakukan kakek tua itu terhadap gadis itu rambutnya di jambak-jambak dan tamparan di pipi yang manis itu membuat amarahku ingin lepas sesaat.

Ketika aku hendak ingin menghampiri gadis itu tiba-tiba lelaki tampan yang berdiri disampingnya memerangkul gadis tersebut sambil mengatakan " nona apa yang dikatakan barusan oleh ayahmu benar adanya, aku aku adalah seseorang yang berasal dari latarbelakang yang penuh dengan kekurangan ". 

Mendengar ucapan dari lelaki tampan itu membuat aku terdiam seribu bahasa, kata-katanya begitu sederhan tetapi maknanya sangat mendalam.

Aku tidak bisa membayangkan bagaimana ketika itu ada diposisiku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun