Mohon tunggu...
Rikardus Asa
Rikardus Asa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Membaca dan Menulis

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pemikiran Karl Marx

10 Mei 2023   08:00 Diperbarui: 10 Mei 2023   11:01 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Marx memiliki sudut pandang yang berbeda dengan Feuerbach dan hegel tentang Alienasi bagi Marx Manusia teralienasi dari kehidupanya sendiri bukan karena proyeksi manusia terhadap agama, namun kapitalismelah penyebabnya manusia teralienasi dan merasa asing dengan dirinya sendiri. Karena esensi manusia bagi kapitalisme adalah kerja, dan kerja mempengaruhi pikiran manusia dibawah alam sadar manusia, manusia hanya bekerja pada orang lain yang memiliki alat produksi sehingga manusia terasing dari dirinya sendiri artinya bahwa terjadi eksplotasi ditengah ketidaksadaran manusia sebagai tenaga produksi didalam system kapitalisme. sebab kapitalisme menolak kesetaraan karena kompetisi merupakan jiwa yang tak dapat dipisahkan oleh kapitalisme dalam orientasi profit dengan kepemilikan pribadi yang dilindungi oleh negara dalam akumulasi modal. Agama hanyalah keluh kesah dari mahluk tertindas, kemudian ia hanyalah opium. Agama bukan petunjuk, agama hanyalah efek tapi ia tak lebih dari masalah dari manusia itu sendiri. Alih-alih memberikan petunjuk untuk melepaskan diri dari sebuah masalah, ia malah menjadi opium atau penenang. Opium di sini bermakna sebagai sebuah obat yang dapat meringankan atau melupakan rasa sakit yang riil. Penenang di sini bermakna ilusi belaka, yang sama sekali tidak menyelesaikan masalah sebenarnya yang ada di masyarakat. Singkatnya agama merupakan sebuah kepalsuan. Yang paling penting dari alienasi adalah dirampasnya nilai surplus yang di hasilkan buruh oleh pemodal

KRITIK MARX TERHADAP KAPITALISME

Bagi Marx terjadi nilai tambah terhadap komoditas tergantung berapa jumlah tenaga kerja atau bertambah produktivitas tenaga kerja, karena semakin banyak tenaga kerja maka semakin tinggi nilai komoditas tetapi permasalahannya munculnya eksploitasi dan aliensi karena kaum kapitalis memiliki pandangan bahwa ia bisa menggambil tenaga kerja atau menambah jam kerja jika memiliki modal dan alat produksi yang memuncul keterasingan kaum buruh dan perbedaan kelas antara kaum pemilik modal dan kaum buruh. Perkembangan kapitalisme yang menyebabkan terjadi kontradiksi ini karena kapitalis memiliki tujuan awal untuk melakukan perbaikan untuk mengurangi permasalahan yang sedang terjadi tetapi tidak mampu untuk menyelesaiakan permasalahan tersebut sehingga muncul kontradiksi antara pemilik modal dan kaum buruh karena pandangan kapitalisme ini. Maka dari itu muncul teori yang bernama sosialisme yang dikembangkan oleh Karl Marx yang teori menganut hak kepemilikan bersama. Namun sebelum sampai pada Sosialisme Marx mengemukan bahwa Kapitalisme akan hancur dengan sendirinya karena dalam waktu panjang ketika seluruh alat produksi berubah kualitas ketingkat yang lebih tinggi sehingga terjadi over produksi akibat perkembangan teknologi, maka di sanalah kapitalisme akan mengubur dirinya sendiri. Tetapi adapun cara lain bila proletar hendak melakukan perubahan secara cepat yaitu revolusi yang bangkit dari kesadaran kaum proletar. Setelah revolusi tersebut terjadi, akan muncul dictator proletariat, kemudian sosialisme dimana menganut system kepemilikan bersama.

"TERIMAKASIH"

SUMBER :

Santoso. Listiyono. Dkk .Epiatemologi kiri. Penerbit AR-RUZZ MEDIA : Jogjakarta 2016

Doug Lorimer: Pokok-Pokok Materialisme Historis. Penerbit Risistance Book, Australia 1999

https://lsfcogito.org/agama-dalam-pemikiran-karl-marx/

https://www.researchgate.net/publication/352774683_Kritik_Karl_Marx_terhadap_Kapitalisme_dan_Pengertian_Sosialisme

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun