Penulis: Rhiky Asa
Karl Marx atau Karl Heinrich Marx Lahir di Trier dalam keluarga kelas menengah, Marx belajar hukum dan filsafat Hegelian. Karena publikasi politiknya, Marx menjadi tak bernegara dan tinggal dalam pengasingan di London, di mana ia tetap mengembangkan pemikirannya dalam kolaborasi dengan pemikir Jerman Friedrich Engels dan menerbitkan tulisan-tulisannya, melakukan riset di ruang baca British Museum. Karya terkenalnya adalah pamflet tahun 1848, Manifesto Komunis, dan karya tiga volume Das Kapital. Pemikiran politik dan filsafatnya memiliki pengaruh pada sejarah intelektual, ekonomi dan politik pada masa berikutnya dan namanya dipakai sebagai adjektif, pengucapan dan aliran teori sosial.
Dari pemikiran pemikiranya inilah yang kemudian menghadirkan ketertarikan tersendiri bagi pemikir pemikir lainya yang mendalami pemikiranya dan menjadi pengikutnya yaitu Kaum Marxis. Marxisme memang merupakan ilmu tentang revolusi proletariat di bidang teori. Marxisme memandang: penyebab fundamental dari revolusi sosial terkandung pada kontradiksi antara tenaga produktif dengan hubungan produksi yang telah mengusang. Kontradiksi ini mempertentangkan elemen ‘baru’ dalam basis-struktur produksi dengan supra-struktur legal dan politik ‘lama’ masyarakat namun Kaum Marxis juga mempunyai pandangan yang berbeda mengenai demokrasi itu sendiri, demokrasi tersebut berbeda dengan demokrasi Kapitalis atau Liberal, Demokrasi tersebut yang kemudian dinamakan sebagai Demokrasi Sosialis.
Demokrasi tersebut bisa kita lihat dalam pemikiran pemikiran Marx.
1. Pemikiran Marx sangat humanis dan menjunjung etika, moral yang tidak merendahkan manusia lainya yaitu kesetaraan. Ia memandang Manusia sebagi sebagai makhluk kreatif yang tidak boleh diekploitasi.
2. Pemikiran Marx dengan analisis yang kritis mengenai masyarakat klas dalam sistem kapitalisme Negara. Sistem Negara Kapitalisme Merupakan suatu Formasi Sosial Ekonomi Ala Marx Bapak Komunis Dunia.
Setiap masyarakat adalah Manifestasi tipe formasi ekonomi sosial tertentu, suatu sistem sosial terintegrasi yang berfungsi dan berkembang menurut hukum-hukumnya tersendiri pada basis hubungan produksi yang ada.
Dalam sejarah Masyarakat artinya sejarah perkembangan dan pergantian formasi ekonomi sosial Marx menemukan yang kemudian membagi menjadi beberapa formasi Sosial ekonomi dasar dalam sejarah manusia yang dapat dibedakan menurut corak produksi mereka :
1. Komunal Primitif
2. Tributan
3. Perbudakan
4. Feodal
5. Kapitalis/Negara dan
6. Komunal Modern/Masyarakat Tanpa klas adalah fase terakhir dari perkembangan ekonomi sosial masyarakat ke depannya.
Baginya Negara yang tunduk kepada sistem kapitalisme hanya tempat bagi kapitalis untuk menghisap kaum proletar. Oleh karena itu Kaum proletar harus mengambil alih kekuasaan kaum bourjuasi kapitalis yang eksploitatif dengan cara revolusi, setelah kaum proletar atau kaum mayoritas yang tertindas mengambil alih kekuasaan kaum proletar wajib membentuk kediktatoran proletar yang dimana pemegang kekuasaan tertinggi adalah kaum proletar atau mayoritas.
perjuangan melalui revolusi inilah yang disebut Marx sebagai perjuangan Demokrasi.
Konsep Demokrasi tersebut yang memegang kekuasaan tertinggi adalah kaum proletar atas nama rakyat yang kemudian kembali kepada rakyat. Dengan demikian maka tidak akan ada lagi elit kekuasaan atau bourjuasi dengan kepemilikan pribadi yang eksploitatif dengan memonopoli segala macam hubungan hubungan produksi dan kekuatan produksi demi keuntungannya sendiri.
Baginya kediktatoran proletariat tersebut akan dengan sendirinya menghapus negara kapitalis menuju masyarakat tanpa kelas yang dicita cita kan nya sebagai Komunal modern dimana tidak ada lagi kepemilikan pribadi karena kekuasaan tertinggi berada ditangan mayoritas yang sebelumnya dikuasai kaum elit politik bourjuasi kapitalis. Dengan kediktatoran proletariat inilah yang kemudian menggantikan demokrasi kapitalis dengan demokrasi sosialis yang humanis anti penindasan dan penghisapan terhadap sesama manusia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI