Sedikit banyak sarasehan ini mampu memberi ilmu pada para pemikul dan siswa-siswi dermaga itu tentunya. Tak hanya sampai disana, kegiatan berbagi ilmupun dilanjutkan. Pemikul sejati tidak hanya belajar monoton dengan metode kutu buku, namun pembelajaran traveler sangat membantu gairah belajar.Â
Pantai adalah objek yang cocok dalam menambah wawasan. Karena ilmu yang dapat diambil sangat menjamah baik dari segi jasmani dan rohani. Keindahan yang tidak mampu diproduksi oleh tangan-tangan manusia menunjukkan adanya keleluasan ilmu yang tak terhingga. Filsafat dari masing bentukan yang berbentuk cinta atau love menjadi kajian unik bagi para pemikul.Â
Jejak pijakan kaki menjadi kompas pengetahuan. Terbentuknya keunikan itu tak mampu dibuktikan secara empiris, namun ilmu hati dan lagi-lagi ilmu keyakinan yang digunakan. Teluk love namanya, pantai ini mempersatukan berbagai etnis para pemikul, memperhangat suasana, dan menambah ilmu yang tak kasat mata. Menjadi keluarga sejenak dengan agenda makan bersama dengan ciri khas makanan ala telor para pemikul menambah harmonisasi suasana.
Mencari  ilmu ibarat menghirup udara. Karena dimanapun kita berada, udara melalangbuana diantara kita. Belajar ilmu, menuntut ilmu dimanapun berada dan kapanpun. Belajar tidak pandang siapa dengan siapa dan pada siapa, karena jalanan adalah sekolah bagi dia yang haus akan ilmu.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI