Mohon tunggu...
Rika OktavianaKartika
Rika OktavianaKartika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa di Universitas Pamulang, Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Covid-19 Harga Bahan Pokok di Kota Bogor Naik dan Berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

1 Desember 2022   23:57 Diperbarui: 2 Desember 2022   00:11 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Virus corona atau yang dapat disebut covid-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus SARS-Cov-2. Seperti yang sudah kita ketahui bersama, awal mula muculnya covid-19 di Indonesia terjadi pada Maret 2020. Pengumuman ini memicu sejumlah fenomena kelangkaan masker dan handsanitizer. Sejumlah kondisi muncul tak disangka-sangka. Duka dan perjuangan silih berganti selama pandemi hingga sekarang.

Banyak yang terkena dampak covid-19 mulai dari pelajar yang diberlakukan pembelajaran secara daring atau online hingga para pekerja yang diberlakukan pekerjaannya secara home work, bahkan tak sedikit perusahaan yang memberhentikan karyawannya. Covid-19 juga memberikan dampak pada meningkatnya pengangguran. Hal ini tentu sangat berdampak kepada perekonomian di Indonesia salah satunya di Kota Bogor.

Salah satu dampak covid-19 yang terjadi di Kota Bogor yaitu naiknya harga bahan pokok.

Pasca diterbitkannya surat edaran Walikota Bogor tentang pencegahan penyebaran covid-19 di Kota Bogor. Pada saat itu belum berlaku efektif di beberapa tempat, seperti pasar tradisional di beberapa wilayah Bogor. Berdasarkan hasil pantauan Lead.co.id pada 16 Maret 2020 terdapat kenaikan harga bahan pokok. Pedagang sembako di Pasar Induk Jambu Dua mengatakan, kenaikan bahan pokok yang paling menonjol adalah gula pasir dan bawang bombay. Nurhamidah (40) "Gula pasirdari kisaran Rp 11.000 sekarang jadi Rp 16.000-18.000/kilo, bawang bombay yang awalnya 70.000/kilo sekarang jadi 180.000/kilo," ujarnya.

Bukan hanya gula pasir dan bawang bombay yang mengalami kenaikan, tetapi bahan pokok lainnya seperti cabai, bawang merah, bawang putih dan lainnya. Ini mengakibatkan melemahnya konsumsi rumah tangga atau lemahnya daya beli masyarakat.

Setelah pandemi covid-19 melanda, aktivitas dan mobilitas  masyarakat kembali dibuka, atau dapat dikatakan sebagai New Normal. Permintaan melonjak melebihi kemampuan produksi dan distribusi, Hailnya adalah inflasi, konsumen terpaksa menanggung kenaikan harga.

Saat ini kenaikan harga bahan pokok tidak dapat dihindari karena kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang tentu berdampak langsung pada kenaikan harga kebutuhan sehari-hari, termasuk sembako. Tetapi pemerintah Kota Bogor (Pemkot) menganggap kenaikan harga sembako masih wajar karena faktor tahunan saat masuk Ramadhan dan Idul Firti nanti dan menjamin stok bahan pangan aman hingga lebaran 2022. Diketahui beberapa  harga bahan pangan naik mulai dari Rp 1000 hingga Rp 5000. 

Disamping itu, pengaruh akibat kenaikan harga bahan pokok terhadap pertumbuhan ekonomi yaitu ketika harga-harga bahan pokok naik, maka secara  rill pendapatan seseorang menjadi turun. Pendapatan secara rill yang turun akan berakibat pada pertumbuhan ekonomi yang negatif. 

Dimana kenaikan harga bahan pokok akan mempengaruhi tingkat konsumsi yang semakin menurun. Tingkat konsumsi yang semakin menurun akan mempengaruhi terhaap pendapatan nasional. Pendapatan nasional tersebut akan berpengaru terhadap pertumbuhan ekonomi. Karena apabila pertumbuhan ekonomi menurun, maka perumbuhan ekonomi yang terjadi adalah pertumbuhan ekonomi yang negatif.

Peristiwa kenaikan harga sembako dianggap pemerintah sebagai hal yang terjadi sementara saja. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa kenaikan harga bahan pokok merupakan dampak yang diakibatkan oleh pandemi covid-19 dan terjadi akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) . Dengan naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM), maka harga bahan pokok atau sembako juga akan naik. Untuk itu, kenaikan harga bahan pokok ini perlu mendapat perhatian dan fokus utama dalam agenda kerja pemerintah. 

Karena ini sangat behubungan dengan keberlangsungan kehidupan masyarakat kalangan menengah kebawah agar masyarakat mempersiapkan diri untuk mengahadapi kenaikan harga bahan pokok atau sembako yang diakibatkan oleh pandemi covid-19, kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) atau sebab lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun