Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk berinteraksi, bekerja sama, dan mengidentifikasi diri dalam suatu masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak terlepas dari pemakaian bahasa. Dengan bahasa seseorang dapat mengungkapkan ide, gagasan, pikiran, dan keinginan dalam menyampaikan pendapat dan informasi. Namun, pemakaian bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari mulai bergeser digantikan oleh pemakaian bahasa anak remaja yang dikenal dengan bahasa gaul.
Di era sekarang mayoritas bahasa yang digunakan oleh kalangan remaja yaitu bahasa gaul yang dimana sudah menjadi kebiasaan dalam komunikasi sehari-hari. Media sosial dan platform digital memainkan peran penting dalam menyebarkan tren bahasa gaul. Remaja yang sering terpapar oleh konten tersebut akan cenderung mengadopsi dan menggunakan bahasa gaul tersebut dalam komunikasi sehari-hari.
Bahasa gaul pada umumnya digunakan sebagai sarana komunikasi di antara remaja sekelompoknya selama kurun tertentu. Remaja identik dengan penggunaan bahasa gaul. Dalam pemakaiannya, sangat beragam dan menyesuaikan dengan komunitas dengan maksud komunikasi. Saat ini penggunaan bahasa gaul oleh remaja berkembang pesat. Dalam kondisi seperti ini, sangat perlu untuk memberikan pembinaan mengenai bahasa Indonesia sejak dini kepada generasi muda agar mereka tidak ikut menggunakan bahasa gaul. Karena bahasa gaul yang begitu mudah untuk digunakan berkomunikasi, maka remaja lebih memilih untuk menggunakan bahasa gaul sebagai bahasa sehari-hari. Sehingga bahasa Indonesia semakin pudar bahkan dianggap kuno di mata remaja. Penggunaan bahasa gaul dapat mempersulit pengguna bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Eksistensi Bahasa Indonesia terancam terpinggirkan oleh bahasa gaul. Pengaruh arus globalisasi dalam identitas bangsa tercermin pada perilaku masyarakat yang mulai meninggalkan bahasa Indonesia dan terbiasa menggunakan bahasa gaul. Penggunaan bahasa gaul yang terlalu sering dapat menyebabkan seseorang menjadi kurang mahir berbahasa Indonesia, terutama dalam hal kosakata dan tata bahasa yang tepat. Hal ini dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk berkomunikasi secara efektif dan efisien dalam bahasa Indonesia, terutama dalam konteks formal seperti pekerjaan atau pendidikan. Penggunaan bahasa gaul yang semakin marak di kalangan remaja merupakan sinyal ancaman yang sangat serius terhadap bahasa indonesia dan pertanda semakin buruknya kemampuan berbahasa generasi muda zaman sekarang.
Kurangnya kesadaran untuk mencintai dan menggunakan Bahasa Indonesia akan berdampak lunturnya atau hilangnya bahasa Indonesia dalam pemakaiannya di masyarakat terutama di kalangan remaja. Maka dari itu, dibutuhkan kesadaran penuh yang dimiliki generasi muda saat ini untuk bisa memiliki rasa cinta tanah air dan ada keinginan untuk mengembangkan sekaligus melestarikan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasionalnya dengan melakukan peran dan upaya seperti mempelajari penggunaan bahasa Indonesia dan mengurangi penggunaan bahasa asing dan gaul. Peran para orangtua, guru dan pemerintah sangat diharapkan untuk menanamkan dan menumbuhkembangkan pemahaman dan kecintaan kalangan remaja terhadap bahasa Indonesia. Sehingga, penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar pada saat ini maupun masa depan dapat meningkat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H