Mohon tunggu...
ERIKA FIQRILINIA
ERIKA FIQRILINIA Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS JEMBER

Selesaikanlah apa yang sudah kamu mulai!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Inovasi Guna Mengoptimalkan Pemasaran Produk Pascapanden pada KWT Sri Kandi di Desa Pace Berbasis Online

8 September 2021   17:11 Diperbarui: 8 September 2021   17:12 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi. KKN untuk periode saat ini terlihat berbeda karena masih terkendala pandemi COVID-19. KKN kali ini dikenal dengan Kuliah Kerja  Nyata Back To Village (KKN BTV) dan saat ini Universitas Jember (unej.ac.id) sudah melakukan KKN BTV Part 3. KKN BTV Part 3 diterjunkan pada tanggal 11 Agustus 2021 dan berakhir pada tanggal 9 September 2021. Program yang tersedia pada KKN BTV Part 3 sebanyak 5 salah satunya yaitu program pemberdayaan wirausaha masyarakat terdampak COVID-19 yang dilakukan di Desa Pace.

Desa Pace merupakan salah satu dari sembilan desa yang terdapat terletak di Kecamatan Silo Kabupaten Jember, Jawa Timur. Desa Pace terletak pada sisi paling timur dengan jarak sekitar 33 km dari ibu kota Kabupaten Jember. Desa Pace memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

Sebelah utara               : Desa Silo

Sebelah selatan            : Desa Mulyorejo

Sebelah timur              : Hutan

Sebelah barat               : Desa Karangharjo dan Desa Harjomulyo

Desa Pace memiliki luas wilayah sebesar 5.107 Ha. Letak koordinat Desa Pace yaitu 113°30’BB - 114° BT dan 8° LU - 8°30’ LS. Desa Pace terbagi atas beberapa dusun yaitu Dusun Krajan, Dusun Curah Wungkal, Dusun Sukmoilang, dan Dusun Karang Tengah.

Desa Pace mempunyai kondisi geografis dataran tinggi dengan ketinggian kurang lebih setinggi 150 mdpl. Desa pace memiliki curah hujan rata- rata sebesar 2.000 mm/tahun. Secara umum keadaan tanah di Desa Pace subur, dengan memiliki dua iklim yaitu iklim kemarau dan iklim penghujan. Peralihan dari iklim kemarau dan penghujan disebut dengan iklim pancaroba. Suhu rata-rata di Desa Pace adalah ± 20° C. Keadaan tersebut mendukung aktivitas masyarakat Desa Pace dalam melakukan kegiatan pertanian. 

Komoditas pertanian yang ditanaman masyarakat di Desa Pace yaitu komoditas kopi, kelapa, karet, lada, dan jahe. Jenis komoditas yang paling banyak dibudidayakan adalah kopi. Penduduk Desa Pace mayoritas bermata pencaharian sebagai petani. Kondisi ini menunjukkan bahwa penduduk di Desa Pace mayoritas menggantungkan kehidupan ekonominya pada potensi geografis dan sumber daya alam yang sesuai dalam bidang pertanian dan perkebunan.

Desa Pace mempunyai luas wilayah 5.017 Ha dengan komposisi lahan untuk perkebunan sebesar 1.005 Ha dan hutan seluas 2.112 Ha. Hal ini merupakan sebuah ciri bahwa sebagian besar penduduk Desa Pace masih banyak yang melakukan aktivitas di areal perkebunan dan hutan. Mata pencaharian penduduk Desa Pace sebagian besar adalah petani salah satunya pada komoditas kopi atau disebut juga Petani Kopi Rakyat.

Desa Pace mempunyai program perkumpulan kelompok tani atau disebut juga Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) yang berjumlah 10. Anggota GAPOKTAN sendiri terdiri dari laki-laki dan perempuan. Sasaran KKN BTV 3 pada saat ini terdiri dari dua GAPOKTAN yaitu GAPOKTAN “Suka Maju” dengan Ketua Bapak Zainal Arifin dan KWT “Srikandi” dengan Ketua Ibu Tif.

Tujuan memilih sasaran GAPOKTAN “Suka Maju” adalah mengetahui perihal kopi secara umum mulai dari prapanen hingga panen kopi yang dianjurkan. Kopi yang cocok untuk ditanam pada kondisi Desa Pace yaitu Kopi Robusta dan Kopi Excelsa (Kopi Nangka) dan untuk Kopi Arabica kurang cocok karena harus ditanam apada ketinggian minimal 1000mdpl. 

Sedangkan tujuan pemilihan sasaran KWT “Srikandi” adalah mengetahui proses pengolahan produk pascapanen dan salah satu produknya adalah Sirup Kopi. Pembuatan Sirup Kopi telah dilakukan filter sebanyak 3 kali sehingga kafein yang berada pada kopi berkurang. KWT “Srikandi” telah mempunyai SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) hanya saja untuk pemasaran produk kurang optimal. Salah satu program untuk mengoptimalkan pemasaran produk tersebut yaitu memasarkan melalui media online seperti sosial media dan e-commerce.

Dokpri
Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun