Mohon tunggu...
Rika Indriani
Rika Indriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi Jurusan Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Negativitas dalam Dialektika Hegel: Apakah Konflik merupakan Sumber Kemajuan?

14 Januari 2025   00:56 Diperbarui: 14 Januari 2025   00:54 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

 Dalam kehidupan sehari-hari:

 Konflik interpersonal dan internal sering kali memaksa individu untuk merenungkan posisi mereka, yang dapat mengarah pada pertumbuhan pribadi. Apakah konflik selalu merupakan hal yang baik?

 Negativitas merupakan elemen penting dari dialektika, tetapi tidak semua konflik mengarah pada kemajuan. Beberapa konflik dapat bersifat merusak atau menyebabkan stagnasi jika tidak mengarah pada integrasi yang konstruktif. Misalnya, polarisasi ekstrem dalam masyarakat dapat menghambat dialog yang konstruktif dan memperparah ketegangan tanpa menghasilkan solusi.Oleh karena itu penting untuk membedakan antara konflik "produktif" yang memungkinkan integrasi dan konflik yang destruktif. Hegel menyadari bahwa dialektika adalah proses yang rumit dan seringkali sulit.    

Relevansi Dialektika Hegel dalam Dunia Modern

Dalam dunia yang penuh ketegangan geopolitik, krisis iklim, dan perkembangan teknologi yang pesat, konsep negativitas Hegel tetap relevan. Konflik yang kita hadapi saat ini, baik itu pertentangan ideologis, tantangan global, atau dilema moral, dapat diselesaikan dengan lebih mudah jika disikapi dengan keterbukaan dan refleksi kritis. Ada kemungkinan untuk terhubung.

Misalnya:

  • Krisis iklim memaksa masyarakat global untuk meninggalkan paradigma ekonomi ekstraktif lama dan beralih menuju ekonomi berkelanjutan.
  • Perdebatan tentang etika teknologi memaksa orang untuk memikirkan kembali nilai-nilai fundamental mereka dalam menghadapi kemajuan kecerdasan buatan.

Kesimpulan

Bagi Hegel, konflik bukanlah sesuatu yang harus dihindari, melainkan elemen yang harus diterima sebagai bagian dari proses perkembangan. Negativitas dalam dialektika menunjukkan bahwa hanya dengan menghadapi kontradiksi, manusia dapat mengatasi batasan yang ada dan menciptakan sesuatu yang lebih baik.

Namun konflik tidak secara otomatis menghasilkan kemajuan. Mencapai integrasi yang bermakna memerlukan refleksi kritis, dialog, dan keterlibatan. Dalam hal ini, filsafat Hegel menawarkan pelajaran penting bagi dunia modern. Ini adalah pelajaran bahwa kemajuan sejati datang dari keberanian  menghadapi kesulitan dan menemukan harmoni di tengah ketegangan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun