Mohon tunggu...
Rika Dwi Ananta
Rika Dwi Ananta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

rda

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kajian Hermenutika dalam Puisi "Aku Ingin" Karya Sapardi Djoko Damono

24 Desember 2023   17:31 Diperbarui: 24 Desember 2023   17:35 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi mengungkapkan hal-hal yang tampak dari segi isi atau maknanya, seperti mengungkapkan suatu peristiwa yang memusatkan perhatian pada hal pokok saja. Namun bisa juga mencakup peristiwa yang meluas dan mendalam. Sedangkan dari segi bahasa terlihat dari penggunaan diksi yang hemat. Berikut analisis puisi "Aku Ingin" dengan menggunakan pendekatan hermeneutika.

Tema

Puisi "Aku Ingin" yang ditulis oleh Sapardi memiliki konsep tema perihal cinta dan mencintai. Penggambaran cinta ini mengacu pada diksi "mencintai" yang ada pada baris-baris berulang dibagian utama puisi. Konsep cinta serta mencintai pada puisi "Aku Ingin" karya Sapardi sebagai landasan dalam menyelidiki konsep tersebut untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.

Tema cinta dan mencintai yang diungkapkan pada puisi "Aku Ingin" karya Sapardi merupakan tema cinta murni, cinta sederhana,serta cinta apa adanya. Konsep cinta ini tak jarang menunjukkan bahwa manusia berada pada tingkat seni kehidupan. Dengan istilah lain, seni hidup menuntut manusia mempunyai rasa cinta yang sederhana yaitu rela berkorban tanpa meminta imbalan apa pun.

Diksi

Diksi utama puisi ini adalah: cinta, api, abu, hujan, awan, sederhana, serta tidak ada apa-apa. Diksi yang dipilih lalu mengarahkan pada pemahaman makna puisi yang mengacu pada makna cinta yang sederhana.

Citraan

Citraan atau imaji yang dominan pada puisi "Aku Ingin" yang ditulis oleh Sapardi adalah citraan perasaan. Citraan perasaan berkaitan dengan aspek perasaan yang tidak masuk ke dalam logika dan penalaran. Penggambaran perasaan dominan, yaitu pada baris satu bait satu dan dua, yaitu pada baris "aku ingin mencintaimu dengan sederhana".

Majas

Untuk membentuk makna, kiasan dalam puisi ini didominasi oleh paralelisme. Paralelisme adalah kiasan perulangan yang dimaksudkan untuk menyampaikan penegasan. Paralelisme yang digunakan merupakan paralelisme dengan pengulangan baris satu di bait satu dan  baris satu di bait dua. Pengulangan baris pada kedua bait tersebut berdampak di konsep yang dibangun pada puisi. dengan istilah lain majas sebagai penguat dalam membangun tema puisi yang lebih utuh, utuh serta menyeluruh.

Pemaknaan Puisi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun