Mohon tunggu...
Rika Angelina
Rika Angelina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Bioteknologi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Seorang mahasiswa aktif prodi Bioteknologi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Vaksin mRNA, Apakah Cukup Menjanjikan?

14 Januari 2022   07:10 Diperbarui: 14 Januari 2022   07:15 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber gambar: Yale Medicine Vaccine Content Center > News > Yale Medicine)

 Selain itu, juga dapat dilakukan optimasi, baik menggunakan GC konten atau dengan menggantikan kodon yang jarang muncul dengan kodon yang sering digunakan sehingga protein yang diproduksi oleh mRNA dapat meningkat. Namun, modifikasi dengan kimia mampu mengurangi aktivasi dari respon imun innate meskipun dapat meningkatkan translasi dari mRNA. 

Gambar 1  Elemen dari non-replicating mRNA (Dokpri)
Gambar 1  Elemen dari non-replicating mRNA (Dokpri)
  • Self-amplifying mRNA

Umumnya, vaksin mRNA jenis ini menggunakan genom dari alpha virus. Namun, terdapat modifikasi pada gen yang mengkode protein strukturalnya, yakni diganti dengan antigen yang diinginkan. Secara garis besar, komponen dari mRNA memiliki elemen esensial yang sama seperti non-replicating mRNA, yakni cap, 5' dan 3' untranslated region (UTR), gen yang diinginkan, poly(A) tail, serta adanya tambahan mRNA untuk protein non struktural yang membuatnya cenderung lebih sulit untuk diproduksi. 

Meskipun seperti itu, mRNA tipe ini memiliki promotor subgenomik, seperti nsP1, nsP2, nsP3, dan nsP4 yang membuatnya ditrasnkripsi dengan level yang tinggi yang mengakibatkan amplifikasi dari mRNA antigen yang diinginkan. informasi genetik yang dari self-amplifying mRNA ini akan diamplifikasi dalam jumlah yang cukup banyak sehingga menghasilkan ekspresi antigen yang tinggi meskipun dosis vaksin tersebut sangat sedikit. 

Gambar 2  Elemen dari self-amplifying mRNA (Dokpri)
Gambar 2  Elemen dari self-amplifying mRNA (Dokpri)

Setelah mengetahui lebih lanjut mengenai vaksin mRNA dan juga jenisnya, kita perlu mengetahui kelebihan dan kekurangannya. Vaksin mRNA ini mampu memicu respon imun humoral dan seluler, proses dari vaksin ini juga tergolong lebih cepat dan sederhana, serta ditemukan aman untuk penggunanya. Namun, vaksin mRNA ini belum bisa digunakan secara luas karena sifatnya yang belum stabil dan tidak dapat diangkut oleh tubuh secara langsung. 

Oleh karena itu, perlu dilakukan beberapa modifikasi, seperti yang sudah dilakukan oleh salah satu perusahaan vaksin ternama, dalam produk vaksinnya yang bernama Pfizer-BioNTech. Vaksin ini dilakukan beberapa modifikasi, baik dalam sekuensnya maupun pengemasannya. Seperti yang sudah kita ketahui, Pfizer menggunakan sekuens spike protein dari virus SARS-CoV-2, tetapi terdapat modifikasi, yakni adanya substitusi uridin menjadi N1-methylpseudouridine (m1) dengan tujuan meningkatkan efektivitas dari vaksin. 

Sebelumnya sudah dipaparkan bahwa salah satu kelemahan dari mRNA adalah terkait kestabilannya dan dapat dengan mudah terdegradasi. Oleh karena itu, dilakukan modifikasi dengan mengganti nukleotida U pada sekuensnya, kemudian juga dilakukan enkapsulasi dengan lipid nanoparticles (LNP) untuk meningkatkan proses pengantaran vaksin tersebut pada tubuh yang dilakukan vaksinasi.

Secara garis besar, dapat diketahui bahwa masing-masing jenis mRNA vaksin memiliki kelebihan dan kekurangan. Vaksin mRNA merupakan sebuah terobosan yang baru dan menjanjikan di dunia medis. 

Meskipun masih terdapat kelemahan, vaksin mRNA ini sangat berpotensi dan dapat dilakukan pengembangan lebih lanjut. Untuk teman-teman yang tertarik dengan pengembangan vaksin mRNA ini, tunggu apa lagi? Siapa tahu salah satu dari kalian menjadi pengembang vaksin mRNA baru yang mampu menjadi solusi untuk menutupi kekurangan yang sebelumnya ada.

Sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun