Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan siswa. Dalam pembelajaran berdiferensiasi, tujuan pembelajaran didefinisikan secara jelas. Guru harus mampu menanggapi dan merespon kebutuhan belajar siswa, menciptakan lingkungan belajar yang mengundang siswa untuk mau belajar dan bekerja keras untuk mencapai tujuan belajar yang tinggi. Manajemen kelas yang efektif juga diperlukan, mampu menciptakan prosedur, rutinitas, yang memungkinkan adanya fleksibilitas, namun tetap terstruktur dengan jelas dalam pembelajaran berdiferensiasi.
Penilaian yang dilakukan dalam pembelajaran berdiferensiasi adalah penilaian berkelanjutan. Guru menggunakan informasi yang didapat dari proses penilaian formatif yang telah dilakukan dapat menentukan mulut mana yang masih Tertinggal atau sebaliknya, sehingga guru dapat mengetahui kebutuhan belajar siswa.
Langkah awal yang harus dilakukan dalam pembelajaran berdiferensiasi pemetaan kebutuhan belajar siswa. Terdapat tiga aspek dalam pemetaan kebutuhan belajar siswa, kesiapan belajar minat belajar, profil belajar siswa.
Kesiapan belajar adalah kapasitas untuk mempelajari materi baru. Sebuah tugas yang mempertimbangkan tingkat kesiapan belajar siswa siswa keluar dari zona nyaman mereka namun tetap dapat menguasai materi baru tersebut. Kesiapan belajar bukanlah tentang tingkat intelektual namun lebih pada informasi tentang apakah pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki murid saat itu sesuai dengan keterampilan atau pengetahuan baru yang diajarkan. Adapun tujuan melakukan identifikasi atau pemetaan kebutuhan belajar siswa berdasarkan tingkat kesiapan belajar adalah untuk memodifikasi tingkat kesulitan pada bahan pembelajaran sehingga siswa terpenuhi kebutuhan belajarnya.
Minat merupakan suatu keadaan mental yang menghasilkan respon terarah kepada suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberi kepuasan diri. Tomlinson (2001) mengatakan bahwa tujuan melakukan pembelajaran yang berbasis minat adalah membantu siswa untuk menyadari adanya kecocokan antara sekolah dan kecintaannya terhadap pelajar, mendemonstrasikan keterhubungan antar pembelajaran, menggunakan keterampilan atau ide yang dikenal sebagai jembatan video dan meningkatkan motivasi belajar siswa.Â
Dua perspektif minat yakni minat situasional yang merupakan keadaan psikologis yang dicirikan dengan peningkatan perhatian upaya dan pengaruh yang dialami pada waktu tertentu. Sedangkan minat yang kedua dapat dilihat sebagai kecenderungan individu untuk terlibat dalam jangka waktu lama dengan objek atau topik tertentu. Minat ini disebut sebagai minat individu.
Aspek yang ketiga yaitu profil belajar siswa. profil belajar siswa ini dikategorikan lagi menjadi tiga bagian yang pertama preferensi terhadap lingkungan, pengaruh budaya, dan gaya belajar siswa. Gaya belajar adalah bagaimana cara siswa memilih memproses dan mengingat suatu informasi terdapat tiga gaya belajar yaitu visual, auditori dan kinestetik.
Pada awal tahap pembelajaran berdiferensiasi, seorang guru harus melakukan identifikasi terlebih dahulu agar dapat melakukan pemetaan kebutuhan belajar siswa. Aplikasi AkuPintar dapat membantu guru untuk melakukan hal tersebut, didalam aplikasi AkuPintar terdapat beberapa tes dimana didalamnya terdapat tes kepribadian, tes kemampuan, dan tes gaya belajar. Siswa dapat melakukan tes dengan terlebih dahulu mengunduh aplikasi di playstore.
Setelah aplikasi di unduh, lalu diinstalkan ke android siswa. Siswa akan diarahkan untuk mendaftarkan identitas diri, seperti nama, sekolah, dan keterangan lainnya. Tes kebutuhan belajar untuk siswa terdapat di halaman awal aplikasi, sehingga siswa tidak kesulitan mencari. Siswa dapat memilih tes mana yang terlebih dahulu akan dilakukan. Siswa kan diminta menjawab beberapa pertanyaan sesuai dengan tes yang dipilihnya.Â
Pertanyaan hendaklah dijawab secara jujur agar hasilnya nanti menggambarkan kepribadian dan minat yang sebenarnya. Setelah siswa menyelesaikan pertanyaan dalam rangkapan tes yang dipilih, siswa dapat memperoleh langsung hasilnya. Baik berupa ringkasannya, penjelasan detail maupun saran dari pihak AkuPintar. Hasil tes dapat dilihat langsung di aplikasi atau di didownload dalam bentuk file PDF.
Demikian juga dengan guru, guru yang sudah mengintalkan AkuPintarGuru di androidnya, maka dapat membuat kelompok siswa berdasarkan kelasnya, lalu mengundang siswa ke kelas yang dibuatnya. Jika sudah terbentuk kelas, maka guru dapat mengakses laporan hasil tes siswa tanpa harus meminta secara personal pada siswa.
Tes kepribadian dapat digunakan sebagai untuk pemetaan minat siswa. Tes kemampuan dapat digunakan untuk formasi awal tentang kesiapan belajar siswa . Dan tes gaya belajar dapat digunakan untuk informasi awal jalan gaya belajar siswa. Aplikasi ini sangat membantu guru dalam melakukan identifikasi awal untuk melakukan perencanaan pembelajaran berdiferensiasi. Setelah guru memperoleh hasil dari rekapan seluruh siswa, maka pemetaan kebutuhan siswa dapat dilakukan. Terimakasih AkuPintar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H