Teknologi telah menjadi alat penting dalam transformasi sistem pendidikan di seluruh dunia. Literasi digital, yaitu pengetahuan dan keterampilan yang digunakan dengan teknologi, sangat penting untuk memaksimalkan manfaat teknologi dalam pendidikan. AI merupakan salah satu penggunaan teknologi yang paling menjanjikan untuk pendidikan inklusif.
Untuk membuat anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) berpartisipasi sepenuhnya dalam proses pembelajaran, mereka memerlukan dukungan khusus. Namun, kecerdasan buatan dapat membantu meningkatkan aksesibilitas materi pendidikan, menyesuaikan strategi belajar, dan meningkatkan partisipasi ABK dalam proses pembelajaran. Namun, untuk menggunakan AI dalam pendidikan inklusif, guru, orangtua, dan ABK juga harus memiliki literasi digital yang baik.
Literasi digital, menurut UNESCO (2018), "merupakan kemampuan individu untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyampaikan informasi melalui internet." Ini sangat penting karena ABK membutuhkan akses informasi yang mudah dan fleksibel.
Dalam artikel ini, akan membahas peran literasi digital dalam penggunaan AI untuk pendidikan inklusif bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Dan di dalam artikel ini juga akan menjelaskan bagaimana literasi digital dapat meningkatkan efektivitas penggunaan AI dalam kurikulum pembelajaran. Serta juga akan memberikan contoh aplikasi konkret AI yang telah berhasil digunakan dalam praktik pendidikan. Oleh karena itu, tujuan dari artikel ini adalah untuk memberikan gambaran lengkap tentang bagaimana kombinasi literasi digital dan AI dapat membuat lingkungan pendidikan lebih inklusif dan efektif bagi semua siswa, terutama ABK.
Peran Literasi Digital dalam Pendidikan Inklusif
Literasi digital sangat penting bagi semua siswa, terutama ABK. Guru yang memiliki keterampilan literasi digital dapat menggunakan berbagai alat dan sumber daya digital untuk membuat pendidikan lebih menarik dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa. Misalnya, guru dapat menggunakan aplikasi pembelajaran berbasis kecerdasan buatan yang memungkinkan ABK belajar dengan cara yang paling sesuai dengan gaya belajar mereka. Hal ini sejalan dengan penelitian yang menunjukkan bahwa teknologi dapat meningkatkan motivasi siswa dan keterlibatan mereka dalam pembelajaran.
Banyak aplikasi yang didukung oleh AI untuk mendukung pendidikan inklusif, seperti:
Aplikasi Pembelajaran Adaptif: aplikasi ini menyesuaikan konten pembelajaran berdasarkan kemampuan dan kemajuan siswa. Misalnya, platform seperti DreamBox Learning menggunakan AI untuk memberikan pengalaman belajar matematika yang dipersonalisasi bagi setiap siswa.
Asisten Virtual: Teknologi asisten virtual seperti Google Assistant atau Siri dapat membantu ABK dalam mengakses informasi dan menyelesaikan tugas sekolah dengan lebih mudah.
Alat Bantu Belajar: Alat seperti text-to-speech atau speech-to-text memungkinkan ABK dengan kesulitan membaca atau menulis untuk berpartisipasi lebih aktif dalam pembelajaran.