Aplikasi-aplikasi ini memungkinkan guru untuk membuat lingkungan belajar yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan ABK.
Tantangan implementasi
Tantangan utama dalam penggunaan AI dalam pendidikan inklusif adalah kurangnya pelatihan guru untuk mengintegrasikan teknologi ini dengan baik. Menurut penelitian, banyak pendidik tidak siap untuk memanfaatkan teknologi baru dalam pengajaran. Studi di Al-Falah Secondary School di Pamekasan, Madura, meneliti bagaimana pendidikan, pelatihan, dan pengembangan karier mempengaruhi kinerja guru.
Dalam studi tersebut, ditemukan bahwa pendidikan dan pelatihan memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja guru. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan melibatkan 21 guru sebagai responden. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel pendidikan dan pelatihan berkontribusi positif terhadap kinerja guru, dengan nilai t-hitung untuk pelatihan mencapai 0.857 yang menunjukkan bahwa peningkatan pelatihan dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan teknologi baru seperti AI dalam proses pembelajaran.
Penelitian lain juga menunjukkan bahwa pelatihan guru sangat penting untuk menyesuaikan diri dengan kurikulum baru. Sebuah studi menunjukkan bahwa pelatihan guru berhasil meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka di PAUD. Menunjukkan bahwa peserta telah membuat kemajuan besar dalam memahami materi, skor pretest rata-rata mereka sebelum pelatihan adalah 53,5 dan meningkat menjadi 86,7 setelah pelatihan.
Kedua penelitian ini menunjukkan bahwa pelatihan yang tepat dan berkelanjutan sangat penting untuk memastikan bahwa guru memahami teori dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pelatihan literasi digital yang cukup dapat membantu guru menjadi lebih percaya diri dan siap untuk menggunakan AI secara efektif dalam pendidikan inklusif untuk anak-anak berkebutuhan khusus.
Secara keseluruhan, literasi digital adalah komponen penting dalam penggunaan AI untuk pendidikan inklusif bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Dengan meningkatkan kemampuan guru dan orangtua dalam literasi digital serta memberikan akses ke alat-alat berbasis AI yang tepat, kita dapat membuat lingkungan pendidikan yang lebih inklusif dan efektif. Kombinasi literasi digital dengan teknologi canggih seperti AI tidak hanya akan membantu ABK mencapai potensi mereka, tetapi juga akan memastikan bahwa setiap siswa memiliki kesempatan belajar yang sama.
Literasi digital sangat penting untuk penggunaan AI dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Seperti yang disebutkan sebelumnya, teknologi dapat meningkatkan personalisasi dan aksesibilitas pembelajaran, tetapi ada beberapa masalah yang perlu ditangani, seperti kurangnya pelatihan guru. Studi menunjukkan bahwa guru dapat menjadi lebih baik dalam menggunakan teknologi baru dalam pengajaran jika mereka menerima pelatihan yang tepat.
Akibatnya, lembaga pendidikan harus berkomitmen untuk menyediakan program pelatihan literasi digital yang berhasil. Oleh karena itu, dapat dipastikan bahwa setiap siswa, terutama ABK, mendapatkan kesempatan belajar yang setara. Kombinasi literasi digital dan kecerdasan buatan tidak hanya akan membantu ABK mencapai potensi mereka, tetapi juga akan membentuk generasi masa depan yang lebih siap untuk menghadapi tantangan dan kemungkinan yang datang dengan dunia modern.
Dengan melakukan tindakan ini, kita dapat mencapai pendidikan yang lebih inklusif dan efektif di mana setiap anak memiliki kesempatan untuk belajar dan berkembang secara optimal.
Video Penjelasan Artikel: https://youtu.be/Me7cTLIRKO8?si=GbLTiKbgMrG621Sg