Sebagaimana yang kita ketahui bahwa dalam dunia pernikahan perceraian adalah salah satu yang tidak dapat dipungkiri mungkin terjadi dalam pasangan suami istri. Namun masih banyak diantara kita yang masih belum memahami bahwa setelah jatuh nya talak maka akan ada masa yang harus dijalani oleh istri, masa itu adalah masa 'iddah.Â
'Iddah berasal dari kata bahasa arab yaitu 'Addat' yang artinya bilangan, namun secara keseluruhan 'iddah adalah masa menunggu bagi seorang janda untuk tidak melangsungkan pernikahan dengan bilangan waktu yang berbeda-beda, sesuai sebab kejandaannya.Â
Berikut adalah macam-macam 'iddah sesuai sebab kejandaannya:
'Iddah karena cerai matiÂ
Iddah perempuan yang ditinggal mati oleh suaminya ada dalam 2 keadaan, yaitu  jika perempuan itu hamil maka masa iddahnya sampai dia melahirkan terdapat pada Q.S At-Thalaq ayat 4 yang artinya:Â
"Dan perempuan-perempuan yang tidak haid lagi (menopause) di antara perempuan-perempuan jika kami ragu-ragu (tentang masa iddahnya), Maka masa Iddahnya mereka adalah tiga bulan; dan begitu (pula) perempuan-perempuan yang tidak haid dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu iddah mereka itu ialah sampai mereka melahirkan kandungannya dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya".
Demikian pula telah disebutkan dalam sebuah Hadits Rasulullah yang artinya: "kalau seorang perempuan sedang melahirkan suaminya meninggal belum dikubur, ia boleh bersuami." tetapi jika tidak hamil, maka masa iddahnya 4 bulan 10 hari. Hal ini sebagaimana yang telah tercantum dalam Q.S Al-Baqarah: 234.Â
Iddah cerai hidup
Perempuan yang diceraikan dalam posisi cerai hidup dalam hal ini ada 3 keadaan yaitu: