Setiap omongan anak laki-lakinya selalu ia dengar, tiap kesalahan selalu ia maafkan namun Mariani tidak pernah ada di posisi itu. Ketika Mariani resmi ditalak oleh ayah dari ketiga anaknya, Mariani memilih untuk merawat sang ibu.Â
Bertahun-tahun merawat ibunya, ibunya selalu menghujat dan tetap menyayangi anak lelakinya walaupun tidak sebaik dirinya dalam merawat. Tak terhitung berapa kali Mariani harus menghabiskan uang untuk memberi makan ibu, yang tiap makanan yang dimasak selalu diberikan sebagian ke anak pertamanya, Damar. Belum lagi Muhtar yang bercerai dan memilih untuk hidup bersama Mariani dan sang ibu. Mariani harus menanggung beban untuk itu, namun mereka sama sekali tidak pernah melihat kebaikan Mariani.Â
Mariani tetap tegar, bahkan untuk merawat di rumah sakit saja kedua anaknya tak pernah mau. Anak-anak mereka pun menolak menjenguk neneknya sampai saat ini pun tetap Mariani di samping ibunya.Â
Entah sampai kapan Mariani harus bersabar, menghadapi budaya patriarki di rumah dan gejolak batin dari saudaranya sendiri di dunia.Â
Ini nyata dan Tuhan pasti menciptakan skenario terbaik. ~
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H