Jika dilihat, memang tak sedikit perawat pria yang terlalu "soft", gerak-geriknya tidak seperti pria dengan profesi lain tapi itulah fungsi kutipan "jangan menilai seseorang dari sampulnya aja".Â
Dalam artikel di MDPI, sebenarnya ada solusi biar stereotip perawat gay itu hilang, pertama tentu dimulai dari saat pendidikan keperawatan di sekolah atau Universitas, para pendidik harus menekankan bahwa gender itu tidak membatasi seseorang untuk dapat membangun karier. Ketika suatu profesi didominasi oleh satu gender, bukan berati gender lain memiliki nilai dan pola yang sama seperti stereotip gay yang kemayu (seperti perempuan).Â
Selanjutnya adalah peran media yang tidak lagi menjadikan perempuan sebagai objek yang erat dengan pekerjaan perawat. Bukan maksudnya melarang, tapi kenalkan profesi perawat laki-laki ke masyarakat.Â
Stereotip yang berkembang ini harus dihilangkan di masyarakat secara luas. Oleh karena itu, semoga apresiasi pekerjaan perawat dari pemerintah dan masyarakat dapat terjalin hingga tak lagi ada perawat yang dijadikan objek seksual, objek kebencian dan pelecehan khususnya di masyarakat serta menjadikan profesi perawat sebagai profesi yang tidak terkena bias gender.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H