Mohon tunggu...
Rika Salsabila Raya
Rika Salsabila Raya Mohon Tunggu... Lainnya - Jurnalisme dan ibu dua anak

Pernah bekerja sebagai Staff Komisioner Komnas Anak dan Staff Komunikasi di Ngertihukum.ID

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Neng Devi, Aku Padamu!

29 Januari 2024   06:45 Diperbarui: 29 Januari 2024   07:10 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semangat Pardi melawan hawa nafsu, masih kalah dengan semangatnya untuk mencari sosok neng Devi. Perempuan yang jelita di dunia miliknya, wajah putih dengan aksesoris baju panjang. Tidak bernasab Islami namun membuat siapapun bergidik ingin mencari dan menemuinya. 

---

Malam itu, Pardi yang berusia 29 tahun dan masih belum menikah merasa kesepian. Seperti biasa, ia pergi ke kasur dengan hamparan nestapa kesepian. Menyalakan televisi dan menonton film Chow Yun Fat dengan perasaan sepi. Ia tertawa terbahak-bahak melihat kelakuan Chow Yun Fat di dalam penjara, kadang ia terfokus ke pemain lain yaitu Eddie, bos bodoh yang punya anak buah. 

Ia menertawai dirinya terkadang, membandingkan dirinya dengan sosok Chow Yun Fat. Sudah jago berantem, punya uang, pasangannya cantik. Membayangkan adalah nafsu dari ingin memuji, ia lantas menghentikan aksi konyolnya di otak. 

.. 

Malam itu jam menunjukan pukul 1 pagi, tak terasa sudah beberapa menit terdapat bunyi   piring di dapurnya. Ia mau keluar kamar tapi masih miris dengan alur cerita film. Ia acuh kan tapi dengan tak sengaja ia melihat ek arah jendela. 

Ada perempuan mengintip seperti mencarinya dan semakin dalam ia tatap ternyata mata nya menuju ke arah Pardi. 

Pardi merinding, ia ketakutan melihat mata besar itu. Ia langsung menutup wajahnya dan mengucap kalimat baik terhadap Tuhan. 

Tak lama, suara menangis itu muncul kembali. Dalam hati ia teringat suara itu, suara menangis dari mantan pacarnya yang sudah lama menghilang. Memilih dengan pria yang lebih mapan daripada pardi yang hanya pegawai umbi-umbian. 

"Neng Devi, kalau neng kangen sama abang, kenapa datangnya malam?, neng jangan ganggu abang dulu ya. Abang mau sendiri.".

Seketika neng Devi pergi meninggalkan rumah itu dan muncul dalam mimpi Pardi. 

Neng Devi menjawab:"Aku menyukaimu, hahaha". 

Pardi menepis:"Untuk apa kamu datang tanpa diharapkan. Pergilah!". 

Neng Devi meninggalkan Pardi di mimpi itu, ia langsung tersadar dan sudah pagi ternyata. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun