Ada satu cerita menarik, saat gerombolan itu turun gunung dan melihat ada asap di pos penjagaan yang dibuat seadanya itu, mereka sembari melepas senjata langsung duduk dan meminta sedikit nasi yang dibakar. Ternyata kelaparan dapat menggerus iman, ungkap abah sembari meram yang lama-lama diriku ditinggal tidur. Selain kelaparan, menjadi orang yang egois dalam satu kelompok juga merupakan penggerus kekuatan seperti ungkapan ringan abah soal pembunuhan yang dilakukan anggota tentara kepada para gerombolan yang ditangkap karena masing-masing dari mereka mulai memisahkan diri.Â
Di usia yang masih memakai rok merah saat sekolah itu, rasa kesal mulai membabi-buta dan pijatan yang ku lakukan ku hentikan dan berharap abah paham.Â
"Neng, kok berhenti?, jidatnya nih masih sakit".Â
" Cerita lagi dong Bah".Â
"Iya lain kali".Â
Hari itu ditutup dengan harapan abah dapat cerita banyak kisah hidupnya. Al-Fatihah..Â
-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H