Lagi, seorang perempuan mengeluh
Hanya terdengar suara di dalam lirih hati
Bertekad untuk bungkam tapi hati menangisÂ
Malam ini harus sunyi
Agar dia yang masih kecil tertidur pulas
Berkaca pada waktu yang berjalan
Tanpa beban di pundakÂ
Atau api yang membakar kertas begitu cepat
Sampai setiap hal dipikirkan tanpa henti
Sebuah tanda menyala di atas lapisan mata
Malam ini membawa air mata untuk beristirahat
Berusaha tenang walau sakit
Hancur tapi tak sehancur saat engkau menyakitiku
Engkau pergi dengan sosok yang baik
Pulang dengan bayangan kekerasanÂ
Menghujam diriku dengan kata dan aturan
Seakan daku adalah penyebab kekacauan hidupmu seorang
Malam ini sunyi
Karena ini bukan hidup yang ku ingin
Sembari mengingat tiap kebaikanmuÂ
Alasan bersyukur adalah doa mustajab untuk manusia layak malaikat
Hati memang sulit berdusta
Sunyi menyeringai sembari tertawa mengasihaniÂ
Kepada seorang perempuan tanpa dukungan setia di sisi hatiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H